Retno Marsudi Ungkap Peran Kunci Perempuan Mengatasi Krisis Air

4 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air, Retno Marsudi, mengungkap peran penting perempuan dalam mengatasi krisis air global dalam acara The Big Idea Forum: Mothers of the Earth.

Dalam acara The Big Idea Forum: Mothers of the Earth di Museum Nasional, Jakarta, untuk dalam rangka memperingati Hari Ibu, Retno menceritakan kepercayaan yang didapatnya dari PBB.

"Pada 1 november 2024 berdasarkan mandat negara anggota, PBB menunjuk seorang perempuan Indonesia untuk menjadi utusan khusus pertama Sekjen PBB untuk menangani tantangan air dunia."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan tersebut tidak mungkin dibuat tanpa pertimbangan masak. Negara anggota dan Sekjen PBB meyakini bahwa jika diberi kesempatan, perempuan akan dapat memimpin dengan baik," ucap Retno.

Retno mengatakan kepercayaan yang diberikan PBB kepadanya membuktikan bahwa perempuan sudah menjadi bagian dari solusi, termasuk dalam mengatasi tantangan air dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).

"Perempuan terbukti dapat menjadi penjaga bumi, Mother of the Earth. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa dengan melibatkan perempuan dapat membuat proyek-proyek menjadi 6-7 kali lebih efektif," ujar Retno.

"FAO membuat perhitungan bahwa jika perempuan memiliki akses yang sama terhadap sumber daya produktif seperti laki-laki, mereka akan menghasilkan 20 hingga 30 persen lebih banyak makanan, dan keluarga mereka akan menikmati gizi, kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik," katanya menambahkan.

Retno kemudian mencontohkan di India, yang berdasarkan data menunjukkan jika perempuan duduk di dalam dewan yang mengurus proyek-proyek air minum, maka hasil proyek tersebut akan 62 persen lebih baik.

"Bahkan dibidang usaha, data dari Forbes menunjukkan tim yang inklusif menghasilkan keputusan bisnis 87 persen lebih baik. Data-data tersebut menunjukkan bahwa perempuan selalu menjadi bagian dari solusi," ucap Retno menegaskan.

Perempuan Bangkit, Planet Maju

Retno Marsudi mengungkap dunia sedang menghadapi tantangan air yang sangat besar. Mantan Menteri Luar Negeri RI itu menyebut bencana terkait air semakin meningkat. Sepanjang 2024, bencana yang berkaitan dengan air telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$550 miliar.

Selain itu sekitar 75 persen penduduk dunia diperkirakan akan terdampak kekeringan pada 2050. Retno juga menyebutkan setiap hari anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena air dan sanitasi yang tidak aman.

"Data juga menunjukkan bahwa satu dari empat orang di dunia tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan hampir separuh penduduk tidak mendapatkan akses sanitasi yang aman, sementara kita tahu air adalah kehidupan dan tidak akan ada kehidupan tanpa air," ujar Retno.

Lebih lanjut wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu mengatakan kepimpinan perempuan bukan sekadar 'tambahan', namun merupakan prasyarat untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, lebih baik, dan lebih adil.

Retno menyebut memberdayakan perempuan bukanlah keharusan moral, melainkan sebuah landasan masa depan yang berkelanjutan dan adil. Ketika perempuan memimpin dalam melindungi air, tanah, dan ekosistem, mereka tidak hanya melindungi alam, tetapi juga masa depan bersama umat manusia.

"Singkatnya, ketika perempuan bangkit, planet ini bergerak maju. Sebagai penutup, bersama-sama kita harus teguh dalam mewujudkan kesetaraan hak asasi manusia dan pemberdayaan bagi semua perempuan dan anak perempuan, untuk semua orang, di mana pun," ucap Retno.

The Big Idea Forum: Mother's of the Earth menghadirkan Retno Marsudi sebagai pembicara. Selain itu turut hadir sebagai pembicara Ketua DPR RI Puan Maharani, Head of Indonesia Heritage Agency Indira Setiyanti Nurjadin, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, hingga Ketua Yayasan Bambu Lingkungan Lestari Monica Tanuhandaru.

Selain itu turut hadir Founder dan Ketua CT Arsa Foundation Anita Tanjung, dan Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari.

(bow)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |