RI Tambah Impor Senilai Rp318,9 T dari AS, Ini Bocoran Produknya

1 day ago 4

CNN Indonesia

Senin, 14 Apr 2025 19:57 WIB

Indonesia akan menambah nilai impor produk-produk AS sebagai bentuk lobi kepada Trump agar tak dipungut tarif impor 32 persen. Indonesia akan menambah nilai impor produk-produk AS sebagai bentuk lobi kepada Trump agar tak dipungut tarif impor 32 persen. (Foto: CNN Indonesia/Tunggul)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah akan menambah impor produk-produk asal Amerika Serikat (AS) senilai US$19 miliar atau sekitar Rp318,9 triliun (asumsi kurs Rp16.784 per dolar AS) untuk melobi pemerintahan Presiden AS Donald Trump agar tak digetok tarif 32 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum mau membeberkan daftar rinci barang yang akan ditambah jumlah impornya.

Akan tetapi, dia mengungkap barang-barang yang impornya ditambah adalah beberapa komoditas AS yang selama ini banyak masuk ke Indonesia, misalnya produk pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komoditas kan jelas kalau yang kita import kebanyakan agrikultur. Dan agrikultur komoditas kan wheat (gandum), soya bean (kacang kedelai), sebetulnya tarifnya nol. Jadi kapas..." kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4).

Saat ditanya apakah akan menambah impor minyak dan gas (migas) dari AS, Airlangga enggan menjawab gamblang.

"Kita belum bicara," ucap Airlangga soal jumlah tambahan impor LNG dan LPG dari AS.

Airlangga juga enggan membeberkan lebih lanjut rincian kebijakan yang akan ditawarkan ke AS. Dia berkata kebijakan-kebijakan itu akan disampaikan dalam pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah AS di Washington DC, 16-23 April.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengutus beberapa menteri ke AS untuk melobi tarif dagang. Selain Airlangga, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan beberapa wakil menteri.

Awal April, Trump menetapkan tarif dagang untuk semua negara. Indonesia terkena tarif dagang 32 persen. Pemerintah Indonesia meyakini tarif itu diterapkan karena AS defisit neraca perdagangan dengan Indonesia sejak 2009.

Indonesia selalu mencatat surplus dalam perdagangan Indonesia sejak 2009. Surplus tertinggi tercatat pada 2022 dengan nilai US$16,6 miliar.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |