Ramdani Bur
, Jurnalis-Minggu, 15 Juni 2025 |16:40 WIB
Sekjen MUI Amirsyah Sanusi Tambunan (Foto: Ramdani Bur/Okezone)
MADINAH - Sejumlah jamaah haji Indonesia kerap tidak melakukan klarifikasi atau kurang berhati-hati saat mempublikasikan suatu hal di media sosial. Akibatnya, banyak miss informasi saat netizen Tanah Air mendapatkan pemberitaan dari jamaah via media sosial.
Karena itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Amirsyah Sanusi Tambunan mengajak jamaah haji Indonesia bijak dalam bermedia sosial. Melakukan tabayyun atau klarifikasi penting dalam menyikapi sebuah informasi.
“Pertama saya ingin mengajak para pegiat media sosial, para pemerhati, tolong kedepankan bahasa tabayun, klarifikasi,” tegas Amirsyah Tambunan kepada Tim Media Center Haji 2025 di Madinah, Minggu (15/6/2025).
Amirsyah Tambunan menceritakan pengalaman saat menerima pertanyaan dari jamaah haji. Saat itu jamaah menanyakan soal petugas haji yang tidak mengenakan pakaian ihram.
“Saya ambil contoh satu. Ada satu jamaah yang bertanya kepada saya, ‘Itu kenapa petugas itu tidak pakai ihram?’ Saya bilang, itulah pengabdian petugas. Dia enggak usah menunaikan haji, yang penting bisa melayani jamaah. Terus menurut antum bagaimana? Oh ya sudah benar kalau begitu,” terang Amirsyah Tambunan.