Alan Pamungkas
, Jurnalis-Selasa, 22 April 2025 |18:05 WIB
Sinopsis Film Contagion, Virus Mematikan Menguji Solidaritas Global (Foto: ist)
JAKARTA - Sinopsis film Contagion akan dibahas dalam artikel Okezone kali ini. Film Contagion yang dirilis pada tahun 2011 merupakan thriller medis besutan sutradara Steven Soderbergh. Film ini mengangkat kisah mencekam tentang penyebaran virus mematikan yang menular lewat percikan pernapasan dan benda-benda yang terkontaminasi.
Dibintangi oleh deretan aktor ternama seperti Matt Damon, Kate Winslet, Laurence Fishburne, Jude Law, Marion Cotillard, dan Gwyneth Paltrow, film ini menyajikan gambaran realistis mengenai kekacauan global akibat pandemi.
Menurut ulasan Rotten Tomatoes melaporkan bahwa 85% kritikus telah memberikan ulasan positif terhadap film tersebut berdasarkan 278 ulasan, dengan peringkat rata-rata 7,10/10.

Sinopsis Film Contagion
Cerita bermula saat Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) kembali ke Amerika Serikat usai perjalanan bisnis dari Hong Kong. Dalam transit di Chicago, ia bertemu dengan mantan kekasihnya, lalu kembali ke rumahnya di Minneapolis. Tak lama, Beth mengalami kejang dan meninggal dunia karena penyakit misterius. Putranya yang masih kecil pun turut meninggal, sementara sang suami, Mitch (Matt Damon), dinyatakan kebal secara alami. Mitch kemudian mengarantina putri remajanya agar tetap aman dari infeksi.
Sementara itu, di Atlanta, Dr. Ellis Cheever (Laurence Fishburne) dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) mulai menyelidiki penyakit yang menyebar cepat ini. Ia mengirim Dr. Erin Mears (Kate Winslet) ke Minneapolis untuk melacak penyebaran virus. Namun, Mears justru tertular dan meninggal. Dalam waktu singkat, penyebaran virus berubah menjadi pandemi global yang memicu kepanikan massal, penjarahan, dan runtuhnya tatanan sosial.
Tim peneliti CDC pun bekerja keras untuk menemukan vaksin. Dr. Ally Hextall (Jennifer Ehle) berhasil mengidentifikasi virus tersebut sebagai gabungan dari virus babi dan kelelawar, yang dinamakan MEV-1. Dengan risiko tinggi, ia menguji vaksin eksperimental pada dirinya sendiri dengan mengunjungi ayahnya yang terinfeksi. Hasilnya positif—ia tidak tertular, dan vaksin pun dianggap berhasil. Vaksin kemudian dibagikan secara bertahap melalui sistem undian berdasarkan tanggal lahir.