Sinopsis Film Sicario Day of the Soldado (Foto" Ist)
JAKARTA - Sinopsis film Sicario: Day of the Soldado akan dibahas dalam artikel Okezone kali ini. Film ini merupakan sekuel dari Sicario (2015), sebuah thriller aksi kriminal asal Amerika Serikat yang dirilis pada 2018. Disutradarai oleh Stefano Sollima dan ditulis oleh Taylor Sheridan, film ini kembali menghadirkan Benicio del Toro dan Josh Brolin, serta menampilkan tambahan pemain seperti Isabela Merced, Manuel Garcia-Rulfo, dan Catherine Keener.
Menurut Rotten Tomatoes, Day of the Soldado mendapat peringkat persetujuan sebesar 62% berdasarkan 290 ulasan, dengan peringkat rata-rata 6,3/10.

Sinopsis Film Sicario Day of the Soldado
Cerita film berpusat pada isu perdagangan manusia dan konflik berdarah antara kartel narkoba di perbatasan Amerika–Meksiko. Ketegangan meningkat setelah serangan bom bunuh diri yang diklaim dilakukan ISIS menewaskan 15 orang di sebuah toko swalayan di Kansas City. Pemerintah Amerika Serikat pun mengambil langkah ekstrem: memerintahkan operasi rahasia untuk memicu perang antar kartel.
CIA menunjuk Matt Graver (Josh Brolin) sebagai pemimpin misi, yang kemudian merekrut kembali Alejandro Gillick (Benicio del Toro), mantan jaksa yang kini menjadi pemburu bayaran. Graver juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyuplai tentara bayaran, helikopter, hingga perangkat komunikasi terenkripsi demi menjaga agar keterlibatan pemerintah tidak terendus.
Sebagai bagian dari operasi bendera palsu, Alejandro membunuh pengacara penting milik kartel Matamoros, lalu Graver menculik Isabel Reyes (Isabela Merced), putri dari bos besar kartel Sonora, rival utama Matamoros. Mereka membawa Isabel ke rumah aman di Texas dan kemudian memindahkannya ke pangkalan militer Amerika Serikat. Rencananya, Isabel akan ditinggalkan di markas polisi federal Meksiko yang berada di wilayah musuh sang ayah agar perang antar kartel semakin membara.
Namun saat masuk kembali ke wilayah Meksiko, rombongan Graver diserang polisi korup yang berkhianat. Dalam baku tembak sengit, 25 polisi Meksiko tewas di tangan tim CIA.
Di tengah kekacauan, Isabel yang mulai curiga dengan identitas penculiknya melarikan diri ke gurun. Alejandro mengejarnya sendirian sementara tim lainnya kembali ke Amerika. Situasi semakin pelik setelah pemerintah Amerika mengetahui dua pelaku bom bunuh diri di Kansas ternyata warga lokal, bukan penyusup dari Meksiko. Demi meredam ketegangan diplomatik, Menteri Pertahanan memerintahkan CIA untuk menghentikan misi dan menghilangkan jejak, termasuk membunuh Isabel dan Alejandro.
Graver mematuhi perintah tapi memperingatkan Alejandro. Namun Alejandro memilih membangkang. Ia bersembunyi bersama Isabel di sebuah peternakan terpencil, dan bertekad membawanya kembali ke Amerika demi menyelamatkan nyawanya. Dengan cara menyamar sebagai imigran ilegal, mereka membayar penyelundup manusia untuk menyelinap masuk ke perbatasan.
Di saat bersamaan, Graver dan timnya kembali terbang ke Meksiko secara diam-diam menggunakan helikopter militer, mengikuti sinyal GPS yang ditanam Alejandro di sepatu Isabel.
(aln)