
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
JAKARTA - Sebuah perusahaan rintisan (start up) bioteknologi Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh pemodal Silicon Valley dilaporkan sedang mengembangkan rekayasa atau penyuntingan embrio untuk menghasilkan anak yang bebas dari penyakit keturunan. Selain bebas dari penyakit keturunan, "bayi hasil rekayasa genetika" itu juga “dirancang” untuk lahir dengan kecerdasan yang lebih tinggi, demikian dilaporkan Wall Street Journal.
Meskipun teknologi penyuntingan gen sudah digunakan untuk perawatan pascanatal, mengizinkan para ilmuwan untuk mengedit gen dalam embrio dengan tujuan menciptakan bayi masih dilarang di AS dan banyak negara lainnya.
Menurut laporan WSJ yang diterbitkan pada Sabtu (8/11/2025), sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di San Francisco bernama Preventive "diam-diam telah mempersiapkan apa yang akan menjadi (bayi rekayasa) yang pertama secara biologis". Didirikan awal tahun ini oleh ilmuwan penyuntingan gen Lucas Harrington, perusahaan ini dilaporkan didukung oleh CEO OpenAI Sam Altman dan salah satu pendiri Coinbase Brian Armstrong.
Preventive menyatakan tujuannya adalah untuk "mengakhiri penyakit keturunan dengan mengedit embrio manusia sebelum lahir," sebuah klaim yang telah memicu perdebatan sengit mengenai etika, keamanan, dan momok anak-anak yang dirancang. Menurut korespondensi yang ditinjau oleh Wall Street Journal, perusahaan tersebut telah mencari lokasi di mana pengeditan embrio legal untuk melakukan penelitiannya.















































