Sumber Radiasi Cikande Diduga Berasal dari Logam Rongsokan Lokal

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 05 Des 2025 09:15 WIB

Radiasi Cesium-137 di Cikande, Serang, Banten diduga berasal dari logam rongsokan yang dijadikan bahan baku utama oleh PT Peter Metal Technology (PMT). Radiasi Cesium-137 di Cikande, Serang, Banten diduga berasal dari logam rongsokan yang dijadikan bahan baku utama oleh PT Peter Metal Technology (PMT). (CNN Indonesia/Muhammad Falah Nafis).

Jakarta, CNN Indonesia --

Radiasi Cesium-137 (Cs-137) di Cikande, Serang, Banten diduga berasal dari logam rongsokan yang dijadikan bahan baku utama oleh PT Peter Metal Technology (PMT).

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Cesium Bara Krishna Hasibuan menjelaskan kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan oleh pihaknya dan Bareskrim Polri.

"Berdasarkan keterangan, kesimpulan sementara asal-usul pencemaran Cesium 137 dI PT PMT, Cikande berasal dari sumber dalam negeri," kata Bara dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Kamis (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bara menjelaskan PT PMT melebur barang-barang bekas berupa logam rongsokan dari dalam negeri. Kemudian, bahan-bahan tersebut di-press menjadi bentuk kotak dan dimasukkan ke dalam tungku peleburan.

Peleburan dilakukan dengan membakar bahan tersebut dengan suhu panas 1.500 sampai 1.700 derajat celcius dalam waktu 2 jam.

Bara juga menyebut perusahaan tersebut tidak melakukan proses penyimpanan, pengawasan, dan pelimbahan secara benar yang harus melalui ketentuan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

"Yang ini tidak melakukan proses penyimpanan, pengawasan, dan pelimbahan/disposal secara benar sesuai aturan ketentuan yang berlaku, di mana untuk penggunaan alat tersebut dalam kebutuhan industri dalam negeri harus melalui ketentuan dan persyaratan yang dikeluarkan pemerintah melalui Bapeten," pungkasnya.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyidikan, tim penyidik bersama Satgas dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) menemukan limbah sisa industri PT PMT diduga mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Limbah tersebut berupa refraktori bekas dengan tekstur padat berwarna hitam, putih, dan cokelat yang ditemukan masih tertimbun di gudang produksi perusahaan.

Namun, tidak dilakukan proses pengelolaan atau pengangkutan limbah oleh pihak ketiga.

"Limbah PT PMT dibuang ke salah satu lapak rongsok di Cikande. Ditemukan dari hasil pemeriksaan dan penyidikan diduga hasil urukan di salah satu lapak rongsok yang berasal dari limbah produksi PT PMT," jelas Bara.

[Gambas:Video CNN]

(fln/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |