Tarif AS Berlaku 1 Agustus, RI Buat Mitigasi 10 Produk Ekspor Andalan

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi terhadap 10 produk ekspor utama Indonesia menjelang pemberlakuan tarif impor Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen mulai 1 Agustus 2025.

"Jadi kita memang kalau kita lihat sampai sekarang, nanti berlakunya tanggal 1 Agustus. Itu kita memang untuk di negara ASEAN dulu ya, di negara ASEAN kita paling rendah. Kita sudah melakukan mitigasi, jadi sebelum kita berunding kita sebenarnya sudah mempersiapkan posisi runding kita seperti apa," ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (16/7).

Mitigasi yang dimaksud mencakup identifikasi terhadap 10 produk ekspor terbesar RI ke AS serta pemetaan kompetitor utama untuk masing-masing produk. Budi menyebut posisi Indonesia sejauh ini masih kompetitif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ini sampai tanggal 1 Agustus kita masih tarifnya bagus, berarti kesempatan buat kita untuk semakin besar masuk pasar ke Amerika. Karena dulu ketika kita bersaing tarifnya sama, MFN (Most Favored Nation). Sekarang dengan resiprokal kan berbeda-beda," lanjutnya.

Ia menilai tarif 19 persen bukan hanya tantangan, tetapi juga membuka peluang ekspor Indonesia ke AS, terutama karena negara-negara pesaing dikenakan tarif lebih tinggi.

Dengan skema saat ini, Indonesia menjadi negara dengan tarif resiprokal AS terendah kedua di ASEAN, setelah Singapura yang dikenai tarif 10 persen.

Sementara negara lain seperti Vietnam dan Filipina dikenai tarif 20 persen, Malaysia dan Brunei Darussalam 25 persen, Thailand dan Kamboja 36 persen, serta Myanmar dan Laos masing-masing 40 persen.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada Selasa (15/7) mengklaim telah mencapai kesepakatan perdagangan baru dengan Indonesia setelah berbicara langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesepakatan tersebut, produk Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 19 persen, lalu ekspor AS ke Indonesia dibebaskan dari tarif.

Tarif itu lebih rendah dibanding ancaman awal Trump yang sempat menyebut angka hingga 32 persen. Dalam surat bertanggal 7 Juli yang ditujukan langsung kepada Presiden Prabowo, Trump menuding Indonesia melakukan praktik perdagangan tidak sehat.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia berkomitmen membeli energi asal AS senilai US$15 miliar, produk pertanian senilai US$4,5 miliar, serta 50 pesawat jet Boeing, termasuk Boeing 777.

"Kesepakatan hebat, untuk semua orang, baru saja dibuat dengan Indonesia. Saya berurusan langsung dengan Presiden mereka yang sangat dihormati," tulis Trump dalam unggahannya di platform Truth Social.

Daftar 10 produk ekspor andalan RI ke AS yang paling terdampak tarif Trump:

1. Mesin dan perlengkapan elektrik: US$4,18 miliar
2. Pakaian dan aksesorinya (rajutan): US$2,48 miliar
3. Alas kaki: US$2,39 miliar
4. Pakaian dan aksesorinya (non-rajutan): US$2,12 miliar
5. Lemak dan minyak hewani/nabati: US$1,78 miliar
6. Karet dan barang dari karet: US$1,685 miliar
7. Perabotan dan alat penerangan: US$1,432 miliar
8. Ikan dan udang: US$1,09 miliar
9. Mesin dan peralatan mekanis: US$1,01 miliar
10. Olahan dari daging dan ikan: US$788 juta.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |