llustrasi judi online yang sudah merambah anak sekolah dasar/Foto: FreePik
JAKARTA - Jampidum Kejagung RI, Asep Nana Mulyana, menyebutkan, persoalan judi online saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sebabnya, judi online sudah menyasar ke anak-anak, bahkan anak SD sudah ikut memainkan judi slot.
"Judi online ini sudah sangat mengkhawatirkan. Data di kami, di Jampidum ini, hampir 98% pelakunya laki-laki, sekian persen perempuan. Dari segi umur, itu menyasar di angka 28-50 tahun, ada sekian persen juga anak-anak, anak-anak SD itu sudah menerima dari judi slot yang mungkin hanya kecil-kecilan segala macam," ujarnya kemarin.
Menurutnya, dari sisi pekerjaan, ada juga petani, murid pelajar, hingga tunawisma yang juga bermain judi online. Judi online secara kasat mata menggiurkan, menawarkan janji manis dan iming-iming, namun faktanya itu semua hanya mimpi belaka.
"Kami melakukan literasi. Sesungguhnya judi online itu bukan permainan, tapi perangkap yang menyengsarakan kita semua. Anda ikut judi online tidak akan menang, menang sekali ujung-ujungnya kalah, tidak mungkin kaya dari judi online, tidak mungkin sukses dari judi online, hanya bandarnya saja," tuturnya.
Maka itu, tambahnya, pihaknya datang ke lapangan, baik sekolah hingga berbagai tempat lainnya, menyampaikan pesan bahwa judi online itu perangkap yang bisa menyusahkan semua orang. Selain melakukan edukasi, pihaknya juga melakukan rehabilitasi, pembinaan, hingga penegakan hukum pada pelaku judi online, termasuk menyita aset pelaku.
(Fetra Hariandja)
