Tesla Mulai Uji Coba Robotaxi, Tarifnya Segini

Jakarta, CNN Indonesia --

Tesla mulai uji coba layanan robotaxi tanpa sopir di Austin, Texas, akhir pekan lalu. Mobil otonom itu untuk pertama kalinya mengangkut penumpang berbayar tanpa kehadiran pengemudi manusia.

Ini merupakan kali pertama mobil Tesla benar-benar beroperasi tanpa manusia di belakang kemudi dan melayani penumpang secara komersial. Hal ini sekaligus menjadi langkah krusial dalam rencana jangka panjang Tesla.

Dalam beberapa hari terakhir, Tesla mengirim undangan khusus kepada sejumlah influencer untuk mengikuti uji coba terbatas robotaxi di area tertentu. Menurut pemilik Tesla Elon Musk, seluruh perjalanan dikenakan biaya tetap sebesar US$4,20 atau sekitar Rp69 ribu (dengan asumsi kurs Rp16.500).

Salah satu pengguna yang sempat membagikan pengalamannya adalah investor Tesla dan tokoh media sosial, Sawyer Merritt, yang mengunggah video saat dirinya memesan robotaxi, dijemput, dan diantar menuju sebuah bar-restoran bernama Frazier's Long and Low, menggunakan aplikasi Tesla robotaxi.

Jika uji coba terbatas ini sukses, Tesla tetap menghadapi sejumlah hambatan besar untuk memenuhi janji Elon Musk dalam memperluas layanan ke Austin dan kota-kota lain.

Profesor teknik komputer dari Carnegie Mellon University, Philip Koopman, yang ahli dalam teknologi kendaraan otonom, mengatakan pengembangan industri robotaxi bisa memakan waktu sangat lama.

"Jika Tesla sukses di Austin, itu baru akhir dari tahap awal, bukan awal dari akhir," kata Koopman, dikutip dari Reuters, Senin (23/6).

Banyak analis percaya bahwa nilai saham Tesla yang sangat tinggi saat ini sebagian besar bertumpu pada kemampuan mereka menghadirkan robotaxi serta robot humanoid di masa depan.

Saat ini, Tesla merupakan pabrikan mobil paling bernilai tinggi di dunia, dengan ekspektasi besar terhadap terobosan bisnis barunya.

Menjelang peluncuran ini, negara bagian Texas bergerak cepat menyusun regulasi terkait kendaraan tanpa pengemudi. Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott, pada Jumat lalu menandatangani undang-undang yang mewajibkan operator kendaraan otonom untuk memiliki izin resmi dari negara bagian sebelum menjalankan layanan secara penuh.

(job/dmi)