Tiba di RS Bali Mandara, Jenazah Juliana Langsung Diautopsi Malam Ini

5 hours ago 1

Denpasar, CNN Indonesia --

Jenazah pendaki asal Brasil Juliana Marins tiba di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Kamis (26/6). Jenazah akan langsung diautopsi malam ini sesuai permintaan keluarga.

"Malam ini kita langsung melakukan autopsi kemudian kita membuat dokumen-dokumen yang diperlukan karena mungkin jenazah akan diserahterimakan kembali ke negaranya," kata Dokter Forensik RS Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit, Kamis (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan proses autopsi bertujuan untuk menentukan sebab kematian Juliana. Autopsi dilakukan di tiga rongga tubuh, yakni bagian tengkorak, dada, serta perut.

"Jadi tiga rongga tubuh itu kita periksa. Apa saja? Rongga tubuh itu kan ada di tengkorak, kemudian dada, perut itu dibuka," jelasnya.

Menurut Alit proses autopsi diperkirakan membutuhkan waktu satu hingga dua jam. Namun, jika pihak penyidik memerlukan autopsi tambahan, maka akan dilakukan kembali proses tersebut oleh dokter forensik.

Ia mengatakan temuan forensik makros atau yang bisa dilihat dengan mata, petugas bisa membuat dokumen secara langsung sebagai laporan sementara. Namun, hasil autopsi yang pasti baru dapat diketahui setelah ada hasil laboratorium.

Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri sebelumnya menyampaikan jenazah Juliana batal menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

"Sementara, autopsi direncanakan dilaksanakan di Bali," kata Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri dalam konferensi pers bersama jajaran pemangku kebijakan tingkat daerah usai melihat kondisi jenazah Juliana di RS. Bhayangkara Mataram, Kamis.

Alasan tidak dilaksanakan di Mataram karena dokter forensik yang punya keahlian di bidang autopsi tersebut sedang berada di luar daerah.

"Dokter autopsi lagi di luar daerah, cuma satu di NTB. Jadi, kami cari opsi terdekat di Bali, dan Kapolda NTB sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali," ujarnya.

Insiden Juliana terjatuh di lereng Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu (21/6). Pencarian kemudian dilakukan hingga jenazah ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6) pada kedalaman 600 meter menuju lost know position (LKP).

Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi jenazah Juliana yang pada akhirnya mengurungkan niat menggunakan helikopter karena kondisi cuaca kurang bersahabat.

Dari pos Pelawangan, jenazah Juliana ditandu menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada dekat pintu masuk jalur pendakian.

(gde/dmi)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |