CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 20:20 WIB
Tito Karnavian respons kepala daerah tak sanggup atasi banjir Sumatra. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian buka suara soal sejumlah daerah yang angkat tangan dalam penanganan banjir bandang di sejumlah wilayah di Sumatra karena kerusakan yang begitu parah.
"Bukan menyerah total, bukan. mereka tetap bekerja semampu mereka tapi ada yang mereka enggak mampu," kata Tito di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (3/12).
Tito mencontohkan misalnya keadaan yang menimpa Aceh Tengah, di mana akses ke sana tertutup akibat banjir. Ia mengatakan salah satunya jembatan yang terputus dari sebelah Utara karena longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Lhokseumawe putus dari selatan juga putus," ujarnya.
Tito menyatakan seluruh jajaran Pemerintah Daerah tetap bekerja menangani persoalan ini. Namun, ada beberapa hal yang tidak mampu ditangani Pemda setempat. Misalnya, keterbatasan Pemda airdrop bantuan logistik lewat jalur udara karena tak memiliki pesawat.
"Kemudian kedua, jalan-jalan yang putus tadi perlu ada longsor perlu alat berat dia enggak punya kemampuan. Nah di situ yang mereka minta itu," ucap dia.
"Dan dari pemerintah pusat mau menyerah mau enggak, kita menilai sendiri kita akan dukung dari hari pertama sepenuhnya," imbuhnya.
Banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Data sementara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh update Selasa (2/12) Pukul 19:37 WIB, 115.927 warga masih mengungsi. Kemudian 112 jiwa meninggal dunia dan 118 orang dinyatakan hilang.
Kerusakan fasilitas umum yaitu 102 unit kantor, 11 tempat ibadah, 120 unit sekolah, 7 jembatan dan 20.823 rumah warga Aceh Utara rusak.
Merespons itu, Bupati Aceh Utara Ismail A Jalil menyampaikan tingkat kerusakan yang terjadi di wilayahnya imbas banjir dan longsor saat ini lebih parah dari bencana alam tsunami yang menimpa Aceh tahun 2004 silam.
Hal itu disampaikan Ismail lewat surat resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara atas ketidakmampuan untuk menangani bencana banjir longsor ke Presiden Prabowo Subianto. Ismail mengatakan banjir dan longsor memporak-porandakan 27 Kecamatan dan 852 desa. Surat tersebut diteken oleh Ismail A Jalil pada Selasa (2/12).
"Kami menyatakan ketidakmampuan upaya penanganan darurat bencana dan memohon kepada Bapak Presiden agar kiranya membantu penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara," tulis Ismail A Jalil dalam suratnya yang dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (3/12).
(mnf/dal)

1 hour ago
1

















































