Trump Bakal Bom Iran Lagi jika Pengayaan Uranium Dilanjutkan

5 hours ago 3

Trump Bakal Bom Iran Lagi jika Pengayaan Uranium Dilanjutkan

Trump Bakal Bom Iran Lagi jika Pengayaan Uranium Dilanjutkan (Reuters)

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mempertimbangkan untuk mengebom Iran lagi. Hal ini jika Iran memperkaya uranium ke tingkat yang mengkhawatirkan.

1. Kritik Khamenei

Trump bereaksi keras terhadap pernyataan pertama Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, setelah konflik 12 hari dengan Israel berakhir.

Khamei mengatakan Iran "menampar muka Amerika" dengan melancarkan serangan terhadap pangkalan utama AS di Qatar setelah serangan bom AS. Khamanei mengatakan Iran tidak akan pernah menyerah.

Trump mengatakan, dia telah menyelamatkan nyawa Khamanei. Pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada 15 Juni, Trump telah memveto rencana Israel untuk membunuh pemimpin tertinggi tersebut. 

"Negaranya hancur, tiga situs nuklirnya yang jahat dihancurkan, dan saya tahu tepat di mana dia berlindung, dan tidak akan membiarkan Israel, atau Angkatan Bersenjata AS, yang sejauh ini terhebat dan terkuat di dunia, mengakhiri hidupnya," kata Trump dalam sebuah unggahan media sosial, melansir Reuters.

"Saya menyelematkannya dari kematian yang sangat buruk dan memalukan," katanya.

Iran mengatakan kesepakatan nuklir potensial bergantung pada AS yang mengakhiri "nada tidak sopan" terhadap Pemimpin Tertinggi.

"Jika Presiden Trump sungguh-sungguh menginginkan kesepakatan, dia harus mengesampingkan nada tidak sopan dan tidak dapat diterima terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Agung Khamenei, dan berhenti menyakiti jutaan pengikutnya yang tulus," kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi dalam sebuah unggahan di X pada Sabtu dini hari.

Trump mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ia telah berupaya mencabut sanksi terhadap Iran guna memberinya kesempatan untuk pulih dengan cepat. Ia mengatakan kini telah menghentikan upaya tersebut.

"Saya dihujani pernyataan kemarahan, kebencian, dan rasa jijik, dan segera menghentikan semua upaya untuk mencabut sanksi, dan lain-lain," katanya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |