Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan telah menghentikan upaya potensi pencabutan sanksi terhadap Iran pada Jumat (27/6).
Keputusan ini diambil Trump menyusul komentar dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang dianggap provokatif.
Dalam unggahan panjangnya di Truth Social, Trump mengklaim telah menyelamatkan Khamenei dari "kematian yang sangat buruk dan memalukan," serta mencegah Israel membunuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sedang mengerjakan kemungkinan pencabutan sanksi, dan hal-hal lain, yang akan memberikan peluang jauh lebih baik bagi Iran untuk pemulihan penuh, cepat, dan lengkap," tulis Trump, seperti dilansir The National, Sabtu (28/6)
"Tapi tidak, sebaliknya saya justru dihantam dengan pernyataan kemarahan, kebencian, dan kejijikan, dan saya segera menghentikan semua pekerjaan terkait pelonggaran sanksi, dan lainnya," imbuhnya.
Komentar Trump ini muncul setelah Khamenei melontarkan klaim kemenangan menyusul 12 hari perang dengan Israel, yang berpuncak pada serangan Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran.
Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar. Khamenei menyatakan serangan Iran itu telah "menampar wajah Amerika."
Trump sendiri bersikeras bahwa aksi pada Minggu (22/6) terhadap tiga situs nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan, telah "memusnahkan" sepenuhnya fasilitas tersebut. Ia juga menunjukkan kemarahan terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan.
Pada Jumat (27/6) di Gedung Putih, Trump menegaskan akan mempertimbangkan untuk membombardir Iran lagi jika negara itu kembali melakukan pengayaan uranium. "Tentu, tanpa pertanyaan, pasti," jawabnya menanggapi pertanyaan seorang jurnalis.
Trump, yang pemerintahannya memediasi gencatan senjata antara Israel dan Iran, menyatakan bahwa kedua negara tidak akan melanjutkan pertempuran karena mereka "kelelahan."
"Saya katakan mereka kelelahan, dan Israel juga kelelahan," katanya. "Dan saya berurusan dengan keduanya, dan mereka berdua ingin masalah ini diselesaikan, keduanya, dan kami melakukan pekerjaan yang hebat."
(wiw)