Zulhas Ungkap Sebab RI Pernah Jadi Macan Asia Tapi Kini Ompong

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Selasa, 21 Okt 2025 14:55 WIB

Menko Pangan Zulhas mengungkapkan alasan RI yang dulu pada masa Orde Baru disebut sebagai Macan Asia, tetapi kini tertinggal jika dibandingkan negara lain. Menko Pangan Zulhas mengungkapkan alasan RI yang dulu pada masa Orde Baru disebut sebagai Macan Asia, tetapi kini tertinggal jika dibandingkan negara lain. (Foto: CNN Indonesia/Farid)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan alasan RI yang dulu pada masa Orde Baru disebut sebagai Macan Asia, tetapi kini tertinggal jika dibandingkan negara lain.

Ia mengatakan kalau orang Indonesia ke China pada 1984 - 1986 disambut dengan hormat karena dianggap punya banyak uang. Indonesia juga unggul secara di industri dan teknologi

"Bahkan saya kira pada masa itu kita melampaui. Kita sudah punya IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara), kita mampu bikin pesawat terbang pada waktu itu. Kita sudah bisa bikin PT Pal Kapal Laut, kita punya Pindad, kita punya Bulog, kita punya Krakatau Steel. Kita juga pada waktu itu sudah punya Satelit Palapa. Pendek kata, pada waktu itu kita disebut Macan Asia," kata Zulhas dalam Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan, Selasa (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kemajuan Indonesia tak konsisten sehingga tertinggal dari negara yang juga disebut Macan Asia.

"Jadi saudara-saudara sekalian kenapa kita sekarang ketinggalan jauh. Sebetulnya kalau melalui kajian-kajian ada beberapa hal yang perlu saya kira kita evaluasi," sambungnya.

Penyebab pertama, kata Zulhas, terkait kondisi politik yang selalu yang berorientasi jangka pendek. Sedangkan negara Macan Asia lainnya seperti Taiwan dan dan China, kepemimpinan politiknya jangka panjang.

Penyebab lainnya adalah perusahaan-perusahaan besar milik negara lain biasanya bersaing di kancah global, sedangkan perusahaan Indonesia bersaing di dalam negeri.

"Perusahaan-perusahaan besar, mereka itu yang besar-besar keluar bersaingnya. Apakah Tiongkok, apakah Keluarga Selatan, Taiwan itu keluar, Pak. Sehingga mereka menjadi perusahaan kelas dunia. Nah di kita yang besar-besar itu bersaing ke dalam. Yang besar bersaingnya sama emak-emak, sama petani," kata Zulhas.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |