CNN Indonesia
Selasa, 22 Apr 2025 11:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Orang kaya Amerika Serikat (AS) dilaporkan berbondong-bondong membuka rekening di Swiss.
Lantas, apa alasannya?
CNBC melaporkan harta crazy rich AS dihantui langkah politik Presiden Donald Trump. Orang-orang kaya menganggap aksi Trump belakangan ini sebagai kemunduran, termasuk dalam hal supremasi hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump memang membuat sejumlah kebijakan berani saat kembali menjadi orang nomor satu di AS. Salah satunya adalah menetapkan tarif resiprokal untuk 60 negara yang diumumkannya pada 2 April 2025 lalu.
Aksi ini otomatis menimbulkan perang dagang, terutama dengan China yang melakukan retaliasi atau perlawanan. Negara dengan ekonomi kedua terbesar di dunia itu bahkan sampai dipungut tarif sebesar 245 persen oleh AS.
Sementara itu, Alpen Partners International selaku sebuah firma konsultan keuangan di Swiss melihat ada kesadaran dari para taipan. CEO Alpen Partners International Pierre Gabris menyebut masyarakat Amerika mulai berpikir untuk mendiversifikasi asetnya.
"Banyak orang Amerika menyadari bahwa 100 persen portofolio mereka dalam bentuk dolar AS, sehingga mereka berpikir, 'Mungkin saya harus melakukan diversifikasi'," jelas Gabris, dikutip Selasa (22/4).
Alpen Partners International melihat aksi ini sebenarnya sudah berlangsung dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama terjadi ketika Barack Obama terpilih menjadi Presiden AS ke-44 pada 2009, yang berujung dua periode sampai 2017. Sedangkan gelombang kedua peralihan harta orang kaya AS ke Swiss terjadi pada pandemi covid-19.
"Sekarang, tarif (yang ditetapkan Donald Trump) menyebabkan gelombang baru," bebernya soal gelombang ketiga.
Ia melihat orang-orang kaya meyakini dolar AS akan terus melemah. Beban utang Negeri Paman Sam yang terus melonjak menjadi salah satu biang keroknya.
Swiss yang dianggap sebagai negara netral dipilih karena ekonominya stabil, memiliki mata uang yang kuat, dan sistem hukum andal.
Gabris melihat ada juga yang mengalihkan kekayaannya demi membeli emas fisik karena Swiss terkenal sebagai tempat penyimpanan dan penyulingan.
Tak sedikit yang mencari tempat tinggal atau ingin membeli properti sebagai opsi cadangan.
Bank di Swiss pun mengakui ada lonjakan migrasi kekayaan dari masyarakat AS. Fenomena ini dilaporkan ramai terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
(skt/sfr)