Alasan PM Modi Mau Kembalikan Kasta Era Kolonial di Sensus India

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 15:59 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi berencana memberlakukan sistem pembagian kasta dalam data sensus penduduk nasional negara itu. Alasan pemerintah PM Narendra Modi mau mengembalikan sistem kasta seperti era kolonial Inggris dalam rencana sensus penduduk nasional India. (REUTERS/POOL)

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri India Narendra Modi berencana memberlakukan kembali sistem pembagian kasta dalam data sensus penduduk nasional negara itu.

Wacana itu pun bakal mengembalikan kasta di data sensus setelah sempat dihapus 94 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India terakhir kali menggunakan pembedaan kasta dalam sensus penduduk pada era kolonial Inggris, 1931.

Pemerintah Modi kemudian mengungkapkan alasan akan kembali memasukkan data mengenai kasta pada sensus penduduk yang segera digelar dalam waktu dekat.

"Memastikan tatanan sosial kita tidak berada di bawah tekanan politik," kata Pemerintah India soal alasan pencantuman kasta di sensus melalui keterangan pers pada April, dilansir CNN, Sabtu (17/5).

"Ini akan memastikan masyarakat lebih kuat secara ekonomi dan sosial dan kemajuan negara berlanjut tanpa halangan," ucap Pemerintah India.

Pemerintah India sendiri belum menyampaikan secara detail mengenai teknis pendataan yang akan dilakukan dengan memasukkan kasta.

Terlebih, otoritas India belum menyampaikan kepastian pelaksanaan sensus penduduk yang sedianya dilakukan pada 2021 itu.

Wacana pemerintah Modi itu pun menuai kritikan sejumlah pihak di India.

Direktur Eksekutif Yayasan Kependudukan India Poonam Muttreja juga menilai rencana itu problematis. Ia mengatakan bahwa memasukkan kasta dalam sensus memaksa negara untuk berhadapan dengan ketimpangan struktural yang rawan bagi stabilitas sosial dan politik.

Meski demikian, ia setuju agar India segera melakukan sensus penduduk guna menentukan arah kebijakan negara.

"Kita selama ini terbang tanpa arah, merancang kebijakan-kebijakan dalam kegelapan sembari mengeklaim untuk mengejar keadilan sosial," ucap Muttreja.

"Jadi, sensus berikutnya akan menjadi bersejarah," ucapnya.

(frl/bac)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |