Apa Itu Kesenjangan Sosial? Ini Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

3 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kesenjangan sosial merupakan salah satu realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Perbedaan yang timpang dan mencolok dalam gaya hidup hingga akses terhadap sumber daya menciptakan kesenjangan sosial.

Supaya kamu lebih paham apa itu kesenjangan sosial, simak pengertian, faktor penyebab, serta contoh kesenjangan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengertian kesenjangan sosial

Dilansir dari buku Sosiologi Kelas XI, kesenjangan sosial adalah perbedaan, ketidakseimbangan, serta jurang pemisah yang ada dalam lapisan masyarakat.

Kemudian menurut pendapat ahli Robert Chambers, kesenjangan sosial adalah seluruh gejala yang muncul di dalam lapisan masyarakat karena adanya bentuk perbedaan dalam hal keuangan dan lainnya di masyarakat yang menempati daerah tertentu.

Pendapat lain mengenai apa itu kesenjangan sosial, yaitu kondisi ketidaksetaraan atau ketimpangan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, serta kesempatan lainnya.

Jika ditinjau dari teori sistem sosial Talcott Parsons, kesenjangan sosial merupakan ketidaksesuaian antara realitas sosial dan fungsi dalam sistem sosial. Kesenjangan ini dapat muncul akibat terganggunya keseimbangan sistem sosial.


Penyebab kesenjangan sosial

Penyebab kesenjangan sosial bisa terjadi karena berbagai faktor. Setidaknya, ada lima faktor yang berpotensi menyebabkan adanya kesenjangan sosial di lingkungan masyarakat.

1. Sumber daya alam

Wilayah yang kaya akan sumber daya alam seperti tambang, minyak, atau hasil hutan, cenderung lebih berkembang dibandingkan wilayah yang miskin sumber daya.

Namun, tetap saja tidak semua masyarakat di daerah kaya dengan sumber daya bisa merasakan manfaatnya.

Jika pengelolaan dilakukan oleh pihak luar tanpa pemberdayaan lokal, maka hal ini dapat memperparah kesenjangan sosial, karena hasil kekayaan alam hanya dinikmati oleh segelintir pihak.

2. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah yang tidak adil atau tidak merata dapat menjadi sumber utama kesenjangan sosial.

Misalnya, jika pemerintah lebih banyak mengalokasikan anggaran ke wilayah perkotaan, maka dapat menimbulkan kesenjangan di daerah lainnya. Akibatnya, masyarakat di daerah tertinggal semakin sulit meraih akses terhadap sumber daya, pendidikan, layanan kesehatan, hingga infrastruktur.


3. Pengaruh globalisasi

Globalisasi membawa kemajuan teknologi dan informasi, tapi juga bisa memperbesar kesenjangan. Masyarakat yang memiliki akses terhadap teknologi dan pendidikan akan lebih cepat berkembang.

Sebaliknya, mereka yang tidak siap menghadapi persaingan global akan semakin tertinggal. Selain itu, globalisasi juga bisa mengikis nilai-nilai lokal, menciptakan ketimpangan budaya dan identitas.


4. Faktor demografi

Kondisi demografi daerah ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan masyarakat, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan struktur kependudukan. Perbedaan demografis antardaerah ini bisa melahirkan kesenjangan sosial.


5. Letak dan kondisi geografis

Wilayah yang terpencil atau sulit dijangkau sering kali tertinggal dalam pembangunan. Akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan transportasi sangat terbatas, menyebabkan masyarakat di sana hidup dalam kondisi yang jauh berbeda dibandingkan dengan masyarakat di kota atau wilayah yang strategis.

Letak geografis yang ekstrem juga membuat biaya pembangunan dan distribusi barang lebih mahal sehingga menciptakan kesenjangan ekonomi.


Contoh kesenjangan sosial

Kesenjangan sosial adalah realitas yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Ketimpangan ini mencerminkan perbedaan mencolok antara kelompok masyarakat dalam hal akses terhadap sumber daya, layanan, maupun hak-hak dasar.

Berikut beberapa contoh nyata kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

1. Ketimpangan ekonomi

Salah satu bentuk paling nyata dari kesenjangan sosial adalah perbedaan pendapatan antara si kaya dan si miskin. Sebagian kecil masyarakat memiliki kekayaan berlimpah, sementara sebagian besar lainnya hidup dalam keterbatasan.

Hal ini tampak dari perbedaan gaya hidup, tempat tinggal, bahkan jenis makanan yang dikonsumsi.

2. Perbedaan akses pendidikan

Di banyak daerah, terutama pedesaan atau wilayah terpencil, anak-anak tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas seperti halnya di perkotaan.

Fasilitas sekolah yang kurang memadai, kekurangan guru, dan biaya pendidikan yang mahal menjadi hambatan utama.

3. Akses layanan kesehatan yang tidak merata

Masyarakat di wilayah terpencil sering kali kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Minimnya fasilitas medis, kurangnya tenaga kesehatan, dan jauhnya lokasi rumah sakit menjadi penghambat.

Sebaliknya, masyarakat di kota besar dengan penghasilan tinggi bisa dengan mudah mengakses layanan kesehatan berkualitas.

4. Ketimpangan infrastruktur

Pembangunan infrastruktur yang tidak merata menyebabkan beberapa daerah tertinggal jauh dari pusat-pusat kota. Jalan rusak, minimnya akses listrik dan air bersih, serta jaringan internet yang buruk menjadi contoh nyata ketimpangan infrastruktur yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat.

5. Perbedaan peluang kerja

Masyarakat dengan latar belakang pendidikan tinggi atau berasal dari keluarga berada cenderung memiliki peluang kerja yang lebih baik.

Sementara itu, mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu atau daerah tertinggal sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak.

Itulah penjelasan mengenai apa itu kesenjangan sosial yang masih terjadi di kehidupan bermasyarakat.

(avd/fef)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |