Begini Kronologi Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garutamp;nbsp;

8 hours ago 2

Begini Kronologi Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut 

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi (foto: Okezone)

JAKARTA - Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kronologis kejadian ledakan di lokasi pemusnahan amunisi Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025). Diketahui setidaknya 13 jiwa meninggal dunia akibat peristiwa itu diantaranya empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. 

Kristomei mengatakan, warga sipil datang untuk mengambil sisa ledakan berupa serpihan logam untuk dikumpulkan. Diduga ada ledakan kedua dari amunisi yang masih aktif sehingga korban berjatuhan.

"Ya nanti kita akan dalami apa yang menyebabkan bisa terjadi demikian. Memang setelah selesai peledakan gitu ya, masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, tembaga atau besi yang memang bekas dari misalnya granat nah itu yang biasanya masyarakat mengambil logam tersebut gitu ya. Nanti kita lihat kita akan mendalami kenapa itu bisa terjadi sehingga mungkin ada ledakan kedua atau yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat terjadi ledakan. Tapi itu nanti itu baru dugaan awal yang kita akan dalami lebih lanjut," ujar Kristomei kepada wartawan, Senin (12/5/2025).

"Namanya amunisi sudah kadaluwarsa ini kan tidak bisa kita perkirakan. Artinya juga isiannya apakah masih sesuai dengan yang memang seharusnya ada atau untuk memantiknya juga masih sesuai dengan yang memang sudah sesuai prosedurnya, nah ini nanti yang kita akan dalami ya kenapa bisa terjadi seperti ini. Namanya juga amunisi aktif, amunisi bekas itu pasti ada yang sudah tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ada," tambahnya.

Kristomei menyebut, amunisi kadaluwarsa yang dimusnahkan berupa granat hingga mortir yang sudah melewati masa pakai atau Kadaluwarsa. 

"Ada beberapa macam granat ada sisa mortir ya yang memang tidak belum sempat dipakai tapi sudah lewat masa pakainya atau kadaluwarsa, sehingga amunisi-amunisi tersebut memang rutin bagi kita TNI untuk memusnahkan benda-benda atau sisa-sisa amunisi yang tidak terpakai," pungkasnya.
 

(Awaludin)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |