Jakarta, CNN Indonesia --
Miliarder AS dan filantropi Bill Gates berencana mengamalkan hampir semua kekayaannya yang berjumlah US$200 miliar atau Rp3.306,1 triliun (Kurs Rp16.530 per dolar AS) untuk beramal.
Amal dengan jumlah Rp3.306 triliun itu ia akan lakukan dalam 20 tahun.
Rencana itu ia umumkan melalui tulisan Blog yang diterbitkan pada Kamis (8/5) kemarin. Rencana disampaikan di saat pemerintahan Presiden AS Donald Trump memangkas dana bantuan kesehatan, bantuan luar negeri, dan program bantuan publik lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis kegiatan yang anggarannya dipangkas Trump tersebut selama ini didukung oleh Yayasan Gates. Kebijakan Trump menimbulkan kekhawatiran tentang terhambatnya kemajuan penelitian dan proyek-proyek penting lainnya yang didanai Yayasan Gates.
Melalui amalnya dalam 20 tahun itu, Gates ingin berfokus pada tiga tujuan utama; mencegah kasus kematian ibu dan bayi, memberantas penyakit menular yang mematikan, dan mengangkat ratusan juta orang di seluruh dunia keluar dari kemiskinan.
Ia berharap langkah tersebut akan menjadi model bagi miliarder lainnya untuk melakukan langkah yang sama.
"Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad tidak akan meninggal dalam keadaan kaya, tidak akan menjadi salah satu dari mereka. Terlalu banyak masalah mendesak yang harus dipecahkan bagi saya untuk menyimpan sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu orang," kata Gates yang saat ini sudah berusia 70 tahun tersebut seperti dikutip dari CNN.com.
Gates memang dikenal dermawan. Ia juga getol mempromosikan filantropi.
Bersama dengan mantan istrinya French Gates dan Warren Buffett, ia pernah meluncurkan Giving Pledge pada 2010 guna mendorong orang kaya menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan amal baik selama hidup mereka maupun dalam surat wasiat mereka.
Sekarang, lebih dari 240 orang sudah menandatangani Giving Pledge tersebut.
Gates juga diketahui memiliki yayasan amal yang bernama Gates Foundation. Yayasan ini merupakan lembaga filantopi terbesar dunia. Yayasan yang berdiri sejak tahun 2.000 ini telah menyumbangkan lebih dari US$100 miliar sejak didirikan.
Sumbangan itu digelontorkan untuk mengembangkan vaksin baru, peralatan diagnostik, dan mekanisme pemberian pengobatan untuk melawan penyakit di seluruh dunia.
Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya dunia. kekayaan bersih Gates berdasarkan Bloomberg Billionaires Index saat ini adalah US$108 miliar.
Harta itu menempatkannya sebagai orang terkaya kelima di dunia.
Sekarang, ia mengatakan kekayaan bersihnya akan turun 99 persen pada 2045.
Dana US$200 miliar yang ia harapkan untuk disumbangkan melalui yayasan tersebut selama 20 tahun ke depan akan berasal dari dana abadi yang ada sebesar $77 miliar dan kekayaan pribadinya, termasuk pendapatan dari investasi bisnis yang sedang berlangsung seperti TerraPower, perusahaan tenaga nuklir yang ia dirikan.
(agt)