BPJS Kesehatan Gandeng Universitas Sriwijaya Tingkatkan Literasi JKN

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Universitas Sriwijaya, Palembang, Kamis (6/11). Kegiatan ini bertujuan memperluas pemahaman civitas academica terhadap konsep jaminan kesehatan sosial, peran lembaga, serta manfaat program JKN yang telah menjangkau hampir seluruh penduduk Indonesia.

Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma'ruf, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun pemahaman komprehensif mengenai sistem jaminan sosial nasional di kalangan generasi muda. Civitas academica dinilai memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang dapat menggerakkan literasi jaminan sosial di lingkungannya.

"Per 1 November 2025, jumlah peserta tercatat sebanyak 282,9 juta jiwa atau lebih dari 98 persen penduduk Indonesia telah menjadi peserta JKN. Hal ini menjadikan Program JKN sebagai salah satu sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan ini, ia melanjutkan, merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, fasilitas kesehatan, hingga partisipasi aktif masyarakat.

Iqbal menambahkan, peningkatan mutu layanan menjadi fokus utama BPJS Kesehatan. Melalui integrasi data dengan Dukcapil, peserta kini cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau KTP untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Prinsip pelayanan yang mudah, cepat, dan setara menjadi dasar utama agar peserta JKN dapat merasakan kenyamanan dan kepastian dalam memperoleh hak kesehatannya," imbuh dia.

BPJS Kesehatan juga mengembangkan Aplikasi Mobile JKN agar peserta dapat mengakses berbagai layanan melalui ponsel. Mulai dari pendaftaran peserta baru, perubahan data, hingga penyampaian keluhan tersedia dalam satu aplikasi.

Sebagai upaya promotif dan preventif, BPJS Kesehatan menyediakan fitur Skrining Riwayat Kesehatan yang dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan, WhatsApp di nomor 08118165165, atau dengan bantuan petugas di Puskesmas, klinik, dan praktik dokter mandiri.

"BPJS Kesehatan juga memiliki big data yang dapat dimanfaatkan akademisi, peneliti, dan masyarakat untuk penelitian serta kebijakan berbasis bukti. Dengan demikian, dapat menjadi ruang berbagi masukan, pengalaman, dan strategi implementasi terkait pelaksanaan Program JKN, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan dunia akademik," tutur Iqbal.

Sebagai informasi, sepanjang 2014 hingga 2024 BPJS Kesehatan telah menyalurkan Rp1.087 triliun untuk pelayanan kesehatan. Rata-rata kecepatan pembayaran klaim kini mencapai 11,36 hari kerja untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 13,61 hari kalender untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Iqbal menjelaskan, selain meningkatkan akses layanan kesehatan, Program JKN juga berkontribusi menurunkan risiko kemiskinan akibat biaya berobat, mendorong produktivitas tenaga kerja, serta meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.

"Di lingkungan civitas academica, terutama mahasiswa bisa menjadi pelopor gaya hidup sehat dan turut menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan. Dari kampus, semangat gotong royong dan solidaritas sosial ini bisa tumbuh dan menyebar," ucap dia.

Di sisi lain, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Prof. Irsan Saleh, mengapresiasi Program JKN yang telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Menurutnya, gotong royong menjadi inti keberhasilan Program JKN.

"Dengan premi yang tidak besar, manfaat yang didapatkan masyarakat sangat besar, terutama bagi yang membutuhkan. Melalui Program JKN, ada rasa kebersamaan dan solidaritas sosial, saling membantu melalui mekanisme iuran. Yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang kurang mampu," katanya.

Ia menambahkan, mahasiswa Universitas Sriwijaya kini telah mendapatkan materi pembelajaran tentang BPJS Kesehatan melalui modul akademik yang dikembangkan bersama BPJS Kesehatan.

"Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya kini telah memasukkan materi tentang BPJS Kesehatan dan sistem Jaminan Kesehatan Nasional ke dalam kurikulum melalui modul pembelajaran yang dikembangkan bersama BPJS Kesehatan. Harapannya, civitas academica dapat memperluas wawasan dan berinovasi untuk memperkuat sistem JKN," pungkas Irsan.

(rir)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |