Cerita Prabu Siliwangi Naik Takhta Usai Kalahkan Ratu Japura Terkenal Sakti Mandraguna (Foto : Istimewa)
PRABU Siliwangi naik takhta sebagai Raja Pajajaran konon setelah Ki Gedeng Sendangkasih wafat. Sang prabu konon dinobatkan jadi raja di negara Sindangkasih, yaitu setelah mengalahkan semua musuhnya.
Salah satu musuhnya yang dihadapi Prabu Siliwangi yakni Ratu Japura, yang terkenal memiliki kesaktian mandraguna. Ia merupakan penguasa negara di sebelah timur Bukit Amparan Jati, adapun letak negaranya berada di sebelah utara Bukit Amparan Jati.
Tak lama dari waktu itu Sang Prabu Siliwangi dinobatkan menjadi raja di Pakuan Pajajaran oleh uwanya. Konon diresmikanlah namanya menjadi Sang Prabu Dewatawisesa, tempat tinggalnya di keraton yang disebut Sang Bima. Setelah itu Nyai Subanglarang dibawa pindah ke keraton tersebut.
Saleh Danasasmita pada bukunya "Melacak Sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu Siliwangi", disebutkan bahwa ciri-ciri Siliwangi yaitu dirinya merupakan keturunan Galuh, sewaktu mudanya tinggal di Keraton Surawisesa di Priangan Timur, menjadi raja di Pakuan Pajajaran tinggalnya di keraton yang disebut Sang Bima, dinobatkan di Pakuan Pajajaran oleh uwanya.
Tentang waktunya, dalam bagian lainnya disebutkan bahwa Subanglarang menikah dengan Siliwangi pada1422, sedangkan meninggalnya di Pakuan tahun 1441. Karena itu, kepindahan Siliwangi ke Pakuan Pajajaran mestinya antara 1422 dan 1441.
Kepindahan isteri-isteri Siliwangi, termasuk Subanglarang, dari istana timur keraton timur ke Pakuan, diceritakan dalam Koropak 410 yang disebut Carita Ratu Pakuan.
Sebab itu, raja di Pakuan Pajajaran waktu itu bukan Susuhunan. Konon baik Wastu Kancana, maupun Ningrat Kancana memerintah di Kawali. Sedangkan pada tahun 1522 yang menjadi raja Paja-jaran sudah Guru Gantangan (Surawisesa), putera Prabu Siliwangi.
(Angkasa Yudhistira)
