Daftar Jurusan Kuliah yang Banyak Dibutuhkan dan Bergaji Besar (Foto: Freepik)
JAKARTA – Daftar jurusan kuliah yang banyak dibutuhkan dan bergaji besar. Memilih jurusan kuliah tidak hanya soal minat, tetapi juga berkaitan dengan prospek karier dan besaran gaji setelah lulus. Melansir Investopedia, jurusan di bidang teknik dan teknologi masih mendominasi daftar jurusan dengan gaji tertinggi pasca-kelulusan.
Data menunjukkan bahwa lulusan *engineering* umumnya memperoleh gaji awal antara 70.000 hingga 80.000 dolar AS per tahun. Bahkan, tujuh dari 10 jurusan dengan median gaji tertinggi berasal dari bidang teknik. Pada pertengahan karier, banyak lulusan jurusan ini yang mencapai median gaji lebih dari 120.000 dolar AS.
Selain bidang teknik, jurusan lain seperti keuangan, teknologi informasi, kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, dan energi bersih juga menjadi pilihan yang menjanjikan dengan peluang kerja luas dan pertumbuhan gaji yang stabil.
Meski begitu, bagi mahasiswa yang memilih jurusan di luar daftar tersebut, peluang tetap terbuka. Analisis Federal Reserve Bank of New York menemukan bahwa lulusan perguruan tinggi umumnya memperoleh gaji 32.000 dolar AS lebih tinggi per tahun dibandingkan mereka yang hanya berpendidikan SMA. Beberapa jurusan lain, seperti etnik, filsafat, hingga geografi, juga menunjukkan tingkat pengangguran rendah dan rata-rata gaji yang kompetitif.
Pakar menekankan bahwa kunci kesuksesan tidak hanya terletak pada jurusan, tetapi juga pada keterampilan tambahan. Sertifikat di bidang analisis data, manajemen proyek, atau penggunaan alat berbasis AI dapat meningkatkan daya saing lulusan. Selain itu, pengalaman magang, jaringan profesional, serta partisipasi dalam kegiatan industri juga berperan penting dalam meningkatkan peluang karier.
Dengan demikian, meskipun jurusan seperti teknik dan keuangan masih menjadi jalur tercepat menuju gaji tinggi, mahasiswa dari berbagai bidang tetap dapat meningkatkan potensi penghasilan melalui strategi pengembangan keterampilan dan pengalaman praktis.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
