Daftar Negara Eropa yang Minta Warga Siaga Perang

21 hours ago 3

CNN Indonesia

Minggu, 13 Apr 2025 09:53 WIB

Sejumlah negara Eropa mulai meminta warga bersiaga terhadap kemungkinan konflik bersenjata atau perang, di tengah perang Rusia vs Ukraina yang masih bergejolak. Ilustrasi. Sejumlah negara Eropa minta warganya siaga perang. (AFP/Francois Walschaerts)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah negara Eropa mulai meminta warga bersiaga terhadap kemungkinan konflik bersenjata atau perang, di tengah perang Rusia vs Ukraina yang masih bergejolak.

Pemerintah beberapa negara Eropa belakangan merilis panduan yang mendorong warga membangun ketahanan psikologis hingga mengikuti simulasi evakuasi massal dalam situasi perang.

Dilansir dari CNN, langkah ini dilakukan lantaran para pemimpin Eropa khawatir perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir meluas ke negara mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, Rusia belakangan mulai memperoleh kemajuan di Ukraina. Selain itu, Amerika Serikat selaku sekutu utama Eropa juga belakangan menunjukkan sikap berseberangan hingga membuat cemas negara-negara aliansinya di NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Desember mewanti-wanti para ahli keamanan di Brussels bahwa sekarang "sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang."

Seiring dengan itu, Komisi Eropa pun pada Maret merilis panduan yang mendesak seluruh warga menyimpan makanan dan persediaan vital lain untuk menopang mereka setidaknya selama 72 jam jika terjadi krisis.

Selain Komisi Eropa, masing-masing negara Eropa juga mengeluarkan imbauan serupa untuk keadaan darurat.

Berikut negara-negara di Eropa yang telah meminta warganya bersiaga perang.

Jerman

Pada Juni 2024, Jerman memperbarui Petunjuk Kerangka Kerja untuk Pertahanan Menyeluruh (Framework Directive for Overall Defense) yang memberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan jika konflik pecah di Eropa.

Dokumen setebal 67 halaman itu diperbarui untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin, dan menggambarkan perubahan total kehidupan masyarakat Jerman apabila terjadi perang.

Dalam petunjuk tersebut, warga diminta mengikuti wajib militer selama masa perang. Orang-orang berusia 18 tahun ke atas diminta untuk bekerja di sektor tertentu, termasuk toko roti dan kantor pos, dan dilarang berhenti.

Tenaga medis seperti dokter, psikolog, perawat, serta dokter hewan juga diminta ikut terjun dalam kegiatan militer.

Lebih dari itu, Jerman juga menyiapkan rencana penjatahan untuk warga dalam kondisi perang. Apabila stok makanan berkurang selama masa perang, pemerintah akan menyimpan makanan dan memberi warga satu jatah makanan sehari untuk jangka waktu yang tak diinformasikan.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |