Daftar Produk Ekspor RI Paling Merana Kena Tarif Impor AS 32%amp;nbsp;

2 days ago 7

Daftar Produk Ekspor RI Paling Merana Kena Tarif Impor AS 32% 

Tarif Impor AS Berdampak Besar Bagi Dunia. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu negara yang kena tarif impor resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun besarnya tarif hingga 32% akan berdampak signifikan terhadap sektor-sektor industri utama Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, ada beberapa sektor, seperti otomotif, elektronik, dan padat karya yang akan mengalami tekanan besar.

"Karena tarif resiprokal berlaku secara universal, maka produk yang paling terdampak adalah komponen elektronik, mesin, minyak kelapa sawit, alas kaki, pakaian jadi, minyak kelapa sawit (CPO), suku cadang kendaraan, karet dan produk perikanan. Produk itu berkontribusi paling besar dalam ekspor ke AS," ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal, Minggu (6/4/2025).

Bhima menyoroti sektor otomotif sebagai contoh, di mana pertumbuhan ekspor ke AS rata-rata 11 persen antara tahun 2019-2023. Dengan adanya tarif impor, pertumbuhan ini bisa berbalik negatif.

"Pertumbuhan ekspor otomotif bisa jadi negatif begitu ada kenaikan tarif yang luar biasa. Pertama, konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal. Penjualan kendaraan bermotor turun di AS," jelasnya.

Selain itu, Bhima memperkirakan bahwa sektor padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil juga akan terpuruk.

"Sektor padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil diperkirakan makin terpuruk. Sebagian besar brand internasional yang ada di Indonesia, punya pasar besar di AS. Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order/ pemesanan ke pabrik Indonesia," katanya.

Dalam menghadapi tantangan ini, Bhima menekankan perlunya respons cepat dan strategis dari pemerintah. Pertama, negosiasi intensif dengan AS, seperti yang dilakukan Vietnam, sangat penting untuk melunakkan dampak tarif. Kedua, pengisian posisi Duta Besar RI di AS diperlukan untuk memfasilitasi dialog bilateral langsung dengan Gedung Putih.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |