Danantara Bakal Comot Dividen Rp81 T Buat Investasi di 8 Sektor Ini

1 day ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 04 Jun 2025 08:41 WIB

Danantara bakal menginvestasikan US$5 miliar alias Rp81,5 triliun (asumsi kurs Rp16.310 per dolar AS) dari potensi dividen Rp120 triliun di 2025 ini. Danantara bakal menginvestasikan US$5 miliar alias Rp81,5 triliun (asumsi kurs Rp16.310 per dolar AS) dari potensi dividen Rp120 triliun di 2025 ini. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).

Jakarta, CNN Indonesia --

Danantara bakal menginvestasikan US$5 miliar alias Rp81,5 triliun (asumsi kurs Rp16.310 per dolar AS) dari potensi dividen Rp120 triliun di 2025 ini.

Managing Director Finance Danantara Arief Budiman mengklaim sejumlah uang dari dividen BUMN-BUMN itu akan diinvestasikan kembali ke 8 sektor. Harapannya, Danantara bisa mengantongi nilai tambah serta menggerakkan perekonomian nasional.

"Ekspektasinya adalah dari kontribusi kita tahun ini (2025) kurang lebih dividen yang dikontribusikan adalah Rp120 triliun. Bagaimana kita bisa meningkatkan nilai kontribusi dividen ini yang akan dikelola dan diinvestasikan kembali oleh Danantara," tuturnya dalam Simposium Nasional Sumitronomics di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kita melihat bahwa untuk 2025 diharapkan kita bisa melakukan investasi sekitar US$5 miliar dalam 6 bulan-9 bulan yang tersisa ... Ada 8 sektor awal yang difokuskan (sebagai target investasi Danantara)," beber Arief.

Pertama, sektor mineral, termasuk dalam urusan hilirisasi di tanah air. Kedua, Danantara mengincar peluang investasi di energi baru terbarukan (EBT).

Sektor ketiga adalah infrastruktur digital. Keempat, pelayanan kesehatan. Kelima, Arief menuturkan Danantara akan mengucurkan dana untuk jasa keuangan.

"Financial services bukan untuk berinvestasi di bank atau industri keuangan, tapi bagaimana kita mengembangkan instrumen-instrumen untuk bisa memperdalam pasar keuangan," jelas Arief.

Keenam, sektor infrastruktur. Ketujuh, kawasan industri. Lalu, yang kedelapan adalah sektor pangan.

"Jadi, kita melihat tiga hal (pertimbangan investasi). Pertama, apa dampaknya terhadap ekonomi nasional, yang kedua adalah return, ketiga peluangnya itu sendiri," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |