Dedi Mulyadi Wacanakan Sekolah Mulai Pukul 06.00, Dokter Anak: Bisa Berdampak Negatif

1 day ago 9

 Bisa Berdampak Negatif

Dedi Mulyadi Wacanakan Sekolah Mulai Pukul 06.00, Dokter Anak: Bisa Berdampak Negatif

JAKARTA - Wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengusulkan agar seluruh siswa di wilayahnya masuk sekolah pukul 06.00 WIB menuai sorotan dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan dokter anak. 

Salah satu yang angkat bicara adalah dokter spesialis anak, dr. Ian Suryadi Setja. Secara tegas dia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan tersebut. 

Menurut dr Ian, kebiasaan anak untuk masuk sekolah terlalu pagi justru dapat membawa dampak negatif, baik bagi anak maupun orangtua.

 Bisa Berdampak Negatif Dedi Mulyadi Wacanakan Sekolah Mulai Pukul 06.00, Dokter Anak: Bisa Berdampak Negatif

“Kalau saya kurang setuju ya. Kita lihat saja di luar negeri itu enggak ada yang sampai masuk jam 6 pagi. Kalau jam 6 pagi, sama aja. Ibunya harus siap-siap jam 5 atau bahkan lebih pagi. Bukan cuma anaknya yang kelelahan, tapi orangtuanya juga,” ungkap dr. Ian, dalam acara Ngobras bertema “Anak Generasi Masa Kini dan Susunya, Panduan untuk Orangtua” yang digelar di kawasan Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, kebiasaan anak untuk masuk sekolah terlalu pagi justru dapat membawa dampak negatif, baik bagi anak maupun orangtua.

“Kita lihat saja di luar negeri itu nggak ada yang sampai masuk jam 6 pagi. Kalau jam 6 pagi, sama aja. Ibunya harus siap-siap jam 5 atau bahkan lebih pagi. Bukan cuma anaknya yang kelelahan, tapi orangtuanya juga,” ungkap dr. Ian. 

Ia menjelaskan bahwa kondisi kurang tidur pada anak dapat memengaruhi fungsi otak dan perkembangan jangka panjang mereka. Anak yang bangun terlalu pagi cenderung mengalami kelelahan, sulit berkonsentrasi di kelas, dan berisiko tinggi mengalami gangguan perilaku.

“Anak kurang tidur pasti otaknya nggak bisa istirahat dengan bagus. Akibatnya, bisa muncul risiko gangguan perkembangan, perilaku jadi lebih agresif, dan kemampuan bersosialisasi pun menurun. Red flag-nya itu bisa dilihat dari anak yang tidak fokus saat belajar di sekolah,” lanjutnya.

Ia menyarankan waktu masuk sekolah tetap dimulai pukul 07.00 pagi. Menurutnya, waktu tersebut sudah paling ideal, dengan catatan anak cukup tidur di malam hari dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup selama kegiatan belajar mengajar.

“Bangun jam 6 pagi lalu mulai sekolah jam 7 itu sudah paling efektif. Dan penting juga, setiap dua jam belajar harus ada waktu istirahat, idealnya 20 menit, bukan cuma 15 menit. Kalau zaman dulu saja bisa seperti itu, kenapa sekarang harus dimundurkan?” ujarnya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |