CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2025 19:49 WIB
Ilustrasi. Densus 88 Antiteror Polri menyebut terduga pelaku merakit sendiri bahan peledak yang digunakan dalam insiden di SMA 72 Jakarta. (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --
Densus 88 Antiteror Polri menyebut terduga pelaku merakit sendiri bahan peledak yang digunakan dalam insiden di SMA 72 Jakarta.
"Betul merakit sendiri," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana kepada wartawan, Senin (10/11).
Kendati demikian, ia enggan mengungkapkan lebih jauh ihwal dari mana terduga pelaku mempelajari proses rakitan peledak tersebut. Termasuk jenis peledak yang dibuat dan digunakan dalam insiden itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkenan dikonfirmasi kepada otoritas Brimob Gegana atau Bidhumas Polda Metro Jaya," tuturnya.
Di sisi lain, Eka menyebut pelaku kerap mengunjungi komunitas daring khususnya di forum dan situs darknet sebelum melancarkan aksinya.
Ia menyebut situs yang dikunjungi oleh terduga pelaku itu memuat video atau foto terkait perang, pembunuhan hingga aksi-aksi sadis lainnya.
"Yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," jelasnya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat berlangsung.
Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, korban luka dalam peristiwa itu tercatat ada sebanyak 96 orang.
Densus 88 Antiteror Polri menyebut terdapat tujuh peledak yang dibawa oleh terduga pelaku ke SMAN 72 Jakarta. Dari total peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi yang berbeda.
Sementara untuk tiga peledak lainnya belum digunakan dan sudah disita oleh petugas untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
(tfq/isn)

3 hours ago
3
















































