Diet Kentang: Apakah Efektif dan Aman untuk Menurunkan Berat Badan?

5 hours ago 1

 Apakah Efektif dan Aman untuk Menurunkan Berat Badan?

Apakah diet kentang efektif? (Foto: Freepik)

JAKARTA - Apakah mungkin menurunkan berat badan dengan hanya makan kentang setiap hari? Jawabannya: mungkin saja, tetapi ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda mencobanya.

Andrew Flinders Taylor, seorang pria asal Australia, membuktikan bahwa diet ekstrem ini bisa menghasilkan perubahan besar. Dalam sebuah video YouTube yang diunggah pada Desember 2016, Taylor berbagi pengalamannya menjalani diet yang hanya terdiri dari kentang selama hampir satu tahun penuh.

Hasilnya? Ia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 117 pon atau sekitar 53 kg dari berat awalnya yang mencapai 334 pon (151 kg).

Apa Itu Spud Fit Challenge?

Taylor menyebut eksperimennya sebagai Spud Fit Challenge, sebuah tantangan pribadi yang bertujuan untuk mengatasi kecanduan makanannya. Ia menyamakan kebiasaannya makan dengan kecanduan alkohol, dan memutuskan untuk berhenti dari semua makanan kecuali kentang.

Dalam prosesnya, ia hanya makan kentang rebus, panggang, atau tumbuk tanpa tambahan mentega atau minyak. Untuk menambah rasa, ia hanya menggunakan bumbu alami seperti rempah kering atau saus bebas lemak. Ia juga mengonsumsi suplemen vitamin B12 karena tidak ada asupan hewani dalam dietnya.

Setelah menyelesaikan tantangan selama satu tahun, Taylor beralih ke pola makan nabati yang lebih seimbang, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan meskipun kentang masih menjadi bagian utama dari menunya.

Taylor mengaku tidak hanya mengalami penurunan berat badan drastis, tetapi juga mendapatkan manfaat lain seperti:

  1. Penurunan kadar kolesterol
  2. Tekanan darah dan gula darah lebih stabil
  3. Kesehatan mental membaik (mengatasi depresi dan kecemasan)
  4. Energi meningkat dan tidur lebih nyenyak

Apakah Diet Kentang Aman?

Meskipun Taylor merasakan banyak manfaat, pakar kesehatan tetap mengingatkan bahwa diet ini sangat ketat dan tidak dianjurkan untuk semua orang.

Dr. Spencer Nadolsky, seorang spesialis obesitas dan penulis buku The Fat Loss Prescription, menyatakan bahwa kentang mengandung banyak nutrisi penting seperti serat, kalium, dan vitamin C. Ubi jalar bahkan tinggi vitamin A. Namun, diet ini sangat rendah protein dan lemak sehat, yang berpotensi mengganggu metabolisme jika dilakukan dalam jangka panjang.

Tanpa protein cukup, tubuh bisa kehilangan massa otot, yang penting untuk kekuatan tubuh dan kesehatan metabolisme.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |