Doa saat Mencium Hajar Aswad Lengkap dengan Keistimewaannya

17 hours ago 2

Doa saat Mencium Hajar Aswad Lengkap dengan Keistimewaannya

Doa saat Mencium Hajar Aswad Lengkap dengan Keistimewaannya (Dok Okezone)

JAKARTA - Mencium Hajar Aswad merupakan momen istimewa. Hajar Aswad merupakan sebuah batu hitam yang diyakini berasal dari surga. Batu ini terletak di salah satu sudut Kakbah pada bagian timur laut Kakbah.

Rasulullah SAW menganjurkan membaca doa ketika melihat, menyentuh, dan mencium Hajar Aswad. Berikut bacaan doanya:

بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم

Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.  

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shalLallahu ‘alaihi wa sallam. (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syato’ ad-Dimyâthi, Hasyiyah I’anah ath-Thâlibîn ‘ala Halli Alfâdzi Fathi al-Mu’în li Syarh Qurratil-‘Ain, Dar el-Fikr, Beirut, juz 2, halaman 337)

Seperti yang diriwayatkan Abu Ubaid, Rasulullah SAW mengibaratkan Hajar Aswad sebagai "tangan Allah" di Bumi. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.

مَنْ فَاوَضَهُ، فَإِنَّمَا يُفَاوِضُ يَدَ الرَّحْمَنِ

Artinya: "Barang siapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih." (HR Ibnu Mâjah: 2957).

Berdasarkan laman NU, dilansir Jumat (6/6/2025), terdapat keistimewaan ketika dapat mencium batu hitam Hajar Aswad. Berikut keistimewaannya:

1. Mendatangkan Pahala

Agama mengajarkan untuk mencium dan mengusap Hajar Aswad sebagai bagian dari syariat. Hal ini didasarkan pada kisah Sayyidina Umar radliyallahu ‘anhu, yang pernah menghampiri Hajar Aswad lalu menciumnya. Umar berkata:

إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ، لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ، وَلَوْلاَ أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ 

Artinya: “Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi  wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari) 

Dari hadits ini, dapat dipahami Umar mencium Hajar Aswad karena mengikuti langsung apa yang dilakukan oleh Rasulullah, bukan karena meyakini adanya kekuatan dalam batu tersebut. 

Meskipun secara fisik batu ini tidak memiliki kemampuan memberi manfaat atau mudarat, menurut Musthafa Dib al-Bagha, Hajar Aswad tetap memiliki nilai ibadah karena mencium batu ini merupakan sunnah Nabi yang dapat mendatangkan pahala. 

Pahala itu bukan berasal dari keistimewaan batu tersebut, melainkan karena meniru perilaku Rasulullah.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |