Energi Transisi Pertamina Bantu Sejahterakan Petani di Desa Uma Palak

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) melalui inovasi sistem pengairan Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak atau SIUMA berhasil memperbaiki irigasi di lahan padi Desa Uma Palak Lestari di Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Bali saat petani setempat mengalami gagal panen.

I Made Darayasa, seorang petani Desa Uma Palak Lestari mengatakan, subak mereka terancam kekurangan air saat kemarau, membuat produksi padi menurun. Subak adalah sistem irigasi persawahan tradisional di Bali, yang dikelola oleh masyarakat lokal secara adat.

Warga Desa Uma Palak Lestari kemudian sepakat menggandeng Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai Pertamina Patra Niaga, untuk mempelajari dan menerapkan teknologi mengatasi tantangan produksi tani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berhasil memperbaiki irigasi di lahan padi," kata I Made Darayasa.

Penerapan SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga keputusan irigasi dapat diambil secara real time. Ditambah bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 21 kWp dan mikrohidro, pengoperasian sistem pengairan jadi hemat biaya.

Terlebih, sistem mikrohidro memanfaatkan limbah non-B3, berupa gulungan selang yang sudah tidak terpakai dari mobil distribusi avtur AFT Pertamina Ngurah Rai.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, menyebut Desa Uma Palak merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB). Saat ini, terdapat 172 DEB yang tersebar di Indonesia dengan 31 DEB mengusung tema ketahanan pangan, termasuk program Desa Uma Palak Lestari.

"Pemanfaatan energi terbarukan di DEB Uma Palak Lestari juga berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 27,3 ton CO₂ ekuivalen per tahun," ujar Fadjar.

Hingga saat ini, sebanyak 408 penerima manfaat petani, termasuk 24 petani perempuan, telah merasakan langsung manfaat dari transformasi kawasan ini. Dari akses EBT, pelatihan pertanian organik, hingga peningkatan peluang ekonomi melalui wisata dan produk hasil tani.

Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, menyebut program tersebut membawa dampak positif. Inovasi teknologi ini mampu menekan biaya operasional hingga Rp700 ribu per bulan.

Lalu, DEB Uma Palak juga berhasil meningkatkan produksi padi organik 2,3 kali lipat, dari 5,1 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha. Lima hektare sawah padi organik kini dikelola secara berkelanjutan, menghasilkan omzet Rp 476 juta per tahun.

I Gede Sudi Arcana menambahkan, warga juga memanfaatkan traktor elektrik dalam mengolah sawah, sehingga biaya operasional bisa dihemat dari semula Rp25 ribu per are, menjadi Rp15 ribu per are.

DEB Uma Palak pun terus berkembang menjadi kawasan ekowisata edukatif. Dilengkapi ruang terbuka hijau, jalur joging, area kafe, dan camping ground mengundang sekitar 72 ribu wisatawan per tahun. Hal itu mendorong peningkatan pendapatan warga mencapai Rp64 juta per tahun.

Program DEB merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |