Geografis RI Rawan Konflik, Menko AHY Arahkan Infrastruktur Tahan Bencana dan Perang

8 hours ago 3

Geografis RI Rawan Konflik, Menko AHY Arahkan Infrastruktur Tahan Bencana dan Perang

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono Hadiri MNC Forum LXXIX (79th) di iNews Tower. (Foto: Okezone.com/MPI)

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa secara geografis, Indonesia sangat dekat dengan negara-negara yang berpotensi mengalami konflik. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur ke depan diarahkan tidak hanya tahan terhadap bencana, tetapi juga siap menghadapi kemungkinan pecahnya konflik regional.

AHY merinci sejumlah potensi konflik yang berada di sekitar Indonesia, antara lain:

- Kejahatan lintas negara (transnational crime) di Selat Malaka

- Sengketa batas laut di Laut Tiongkok Selatan

- Sengketa batas laut Myanmar–Bangladesh

- Sengketa batas laut Tiongkok–Taiwan

- Sengketa batas laut Tiongkok Timur

- Sengketa batas laut di Semenanjung Korea

- Sengketa batas darat India–Sri Lanka

- Sengketa batas darat India–Pakistan

- Sengketa batas darat Tiongkok–India

Potensi konflik di kawasan Indo-Pasifik ini, menurut AHY, jelas dapat berdampak terhadap stabilitas ekonomi dan politik Indonesia jika benar-benar meletus.

“Infrastruktur harus semakin tahan, bukan hanya terhadap bencana alam dan krisis iklim, tapi juga karena situasi geografis Indonesia yang memang rentan,” ujar AHY dalam MNC Forum LXXIX (79th) di iNews Tower, Kamis (15/5/2025).

1. Tantangan Global Abad ke-21

Pada kesempatan tersebut, AHY juga menjelaskan bahwa dunia di abad ke-21 dipenuhi ketidakpastian dan berbagai kejutan global. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan populasi dunia yang diperkirakan akan menembus 10 miliar jiwa, yang akan meningkatkan tekanan terhadap sumber daya alam.

“Ini akan menjadi permasalahan utama bangsa-bangsa. Jika kelangkaan pangan dan energi tidak dikelola dengan baik, maka bukan hanya kompetisi yang semakin sengit, tapi juga berpotensi menimbulkan konflik di berbagai belahan dunia,” jelasnya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |