Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon mengatakan Pancasila merupakan jiwa bangsa dan pedoman sehingga perlu dilaksanakan dalam setiap sendi-sendi kehidupan.
Fadli memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Kompleks Kemdikbudristek, Senayan, Jakarta pada Minggu (1/6). Upacara tersebut dilaksanakan bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menyampaikan pidato di peringatan itu, Fadli menegaskan Pancasila bukan sekadar teks normatif dalam pembukaan UUD 1945.
"Upacara ini merupakan bentuk komitmen bersama melaksanakan Pancasila dalam tindakan dan pengarusutamaan di seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Fadli.
Dia lalu mengajak peserta upacara untuk merenungkan kembali Pancasila. Menurut dia, dasar negara tersebut adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia dan mempersatukan lebih dari 280 juta jiwa dengan latar belakang berbeda.
Dalam Pancasila, lanjut Fadli, masyarakat bisa belajar bahwa kebinekaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu.
Dia juga menegaskan dalam konteks pembangunan nasional, pemerintah Indonesia telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.
Fadli mengatakan satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
"Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis, akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila, bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila, bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi," ujar dia.
Melalui Asta Cita pula lah, masyarakat terpanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Dalam dunia pendidikan, Pancasila perlu dikenalkan sejak dini bukan saja sebagai pelajaran formal tetapi juga dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Kemudian di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, lanjut dia, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat.
"Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan," ungkap Fadli.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, pemerintah harus bisa memastikan bahwa pembangunan tak hanya dinikmati segelintir orang tapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keempat, dalam ruang digital, Indonesia harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai.
"Etika, toleransi, dan saling menghargai, tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial, maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong royong," ujar Fadli.
Mereka yang turut hadir dalam Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 ini yakni Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha; Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stela Christie; segenap jajaran pejabat eselon I dan II serta pegawai Kementerian Kebudayaan, pimpinan dan staf Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
(isa/wis)