Influencer TikTok Dibunuh Perparah Kasus Femisida di Meksiko

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Insiden pembunuhan influencer TikTok asal Meksiko, Valeria Marquez, memperpanjang daftar perempuan yang dibunuh di negara tersebut. Namun semakin banyaknya kasus, masyarakat dinilai menjadi jenuh dan berubah sikap.

Hal itu terlihat dari berbagai komentar di media sosial yang justru menyalahkan korban alih-alih menuntut keadilan atas kasus tersebut. Netizen malah menuding insiden pembunuhan itu sebagai buah Marquez berhubungan dengan mantan pacarnya yang bandar narkoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosiolog University College Cork di Irlandia yang mempelajari kekerasan berbasis gender di Meksiko, Gema Kloppe-Santamaria, mengatakan bahwa komentar tersebut menunjukkan kejenuhan masyarakat akan kasus serupa.

"Hal itu mencerminkan tingkat kejenuhan, tingkat penerimaan masyarakat terhadap pembunuhan semacam ini," kata Kloppe-Santamaria seperti diberitakan Reuters pada Sabtu (17/5).

"Ada banyak kasus serupa kembali terjadi yang menurut saya membuat orang berkata, 'Mari lanjutkan hidup. Ini sesuatu yang tidak akan terjadi pada kita. Ini tidak terjadi pada gadis baik. Ini tidak terjadi pada wanita Meksiko yang baik'."

Sebelum Marquez, ada beberapa perempuan lainnya yang dibunuh dalam beberapa tahun terakhir dan sempat memicu amarah dan protes. Mereka adalah Ingrid Escamilla, 25 tahun, yang ditikam, dikuliti, dan dimutilasi pada 2020.

Kemudian Fatima Cecilia Aldrighett, 7 tahun, yang pada tahun yang sama diculik dari sekolah dan jasadnya kemudian ditemukan terbungkus kantong plastik. Lalu Debanhi Escobar, 18 tahun, menghilang dari pinggir jalan raya pada 2022 dan jasadnya ditemukan di tangki air 13 hari kemudian.

Pacar Escamilla dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman atas pembunuhannya. Sementara kasus Escobar masih belum terpecahkan setelah penyelidikan yang penuh dengan kesalahan, dan pemecatan dua jaksa penuntut karena "kelalaian dan kesalahan."

Marquez dibunuh pada Selasa (13/5) ketika dirinya sedang menggelar siaran langsung soal kecantikan dan tata rias di platform TikTok miliknya yang diikuti hampir 200 ribu orang.

Di tengah siaran, ia dipanggil seseorang dan kemudian langsung ditembak hingga tewas. Sesosok wajah pria sempat terekam sesaat sebelum kemudian siaran video streaming terputus.

Sesosok pria tersebut diduga adalah mantan pacar Marquez yang disebut-sebut sebagai pemimpin kartel generasi baru dari Jalisco, salah satu kartel narkoba paling terkenal di Meksiko.

Media lokal menyebut diduga ada pesan teks antara pasangan tersebut yang menunjukkan si mantan mengancam Marquez karena perempuan tersebut mengabaikannya.

Reuters menyebut tak dapat mengidentifikasi identitas mantan pacar Marquez tersebut atau menghubunginya. Keluarga Marquez juga menolak berbicara.

Jaksa penuntut negara bagian Jalisco mengatakan pembunuhan Marquez sedang diselidiki sebagai kemungkinan femisida atau pembunuhan perempuan atau anak perempuan karena alasan gender.

Namun, jaksa menolak apakah mantan pacar Marquez ditetapkan sebagai tersangka.

"Siapa pun yang terkait dengan gadis ini, baik teman, saudara, kenalan, atau pacar, sedang diselidiki atau diwawancarai," kata jaksa Salvador Gonzalez de los Santos dalam konferensi pers pada Jumat (16/5).

Pada 2023, Meksiko mencatat 852 kasus pembunuhan terhadap perempuan, menurut laporan terbaru Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Amerika Latin dan Karibia.

Negara itu memiliki tingkat pembunuhan terhadap perempuan per kapita tertinggi ke-empat di kawasan tersebut, di bawah Honduras, Republik Dominika, dan Brazil.

(fby/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |