Jadi Camilan Favorit, Apakah Cokelat Termasuk Makanan Sehat?

8 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Cokelat kerap dianggap sebagai camilan yang tidak hanya enak, tapi juga bisa memperbaiki mood. Namun, apakah cokelat bisa disebut makanan sehat? Jawabannya, tentu tidak sesederhana 'iya' atau 'tidak'.

Dilansir dari WebMD, menurut para ahli, ada kandungan cokelat yang sifatnya bermanfaat bagi tubuh. Tapi, ada juga cokelat yang bisa merugikan kesehatan tubuh jika dikonsumsi berlebihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli menilai manfaat cokelat murni yang tanpa campuran baik bagi kesehatan jantung, otak, hingga berpotensi mengurangi peradangan.

Di sisi lain, ada banyak produk cokelat yang umumnya sudah dicampur dengan gula dan lemak tambahan, sehingga lebih mirip makanan manis ketimbang makanan sehat.

Flavonoid dalam cokelat

Menurut ahli gizi Julie Stefanski dari Academy of Nutrition and Dietetics, penelitian tentang cokelat memang rumit.

Gaya hidup, pola makan, kondisi medis, dan bahkan genetika seseorang bisa memengaruhi hasil penelitian. Selain itu, istilah 'cokelat hitam' atau dark chocolate dalam studi juga tidak selalu sama.

Cokelat hitam bisa berarti bubuk kakao, suplemen flavonol, atau cokelat sekadar cokelat batangan yang biasa dijual di pasaran. Perbedaan ini membuat hasil studi sulit dibandingkan secara langsung.

Jika cokelat memberikan manfaat kesehatan, kemungkinan besar berasal dari senyawa bernama flavonol, yaitu antioksidan alami dari tanaman kakao. Flavonol dianggap dapat mendukung kesehatan jantung, meningkatkan fungsi pembuluh darah, dan mengurangi peradangan.

Oleh karena itu, penelitian cokelat kini lebih fokus pada bagaimana flavonol bekerja dalam tubuh. Ahli epidemiologi dari Harvard Medical School Howard Sesso dalam penelitian terbarunya, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen flavonol kakao setiap hari selama dua tahun memiliki kadar CRP (C-reactive protein) yang lebih rendah. CRP adalah penanda peradangan yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung.

Temuan Sesso ini juga sejalan dengan hasil penelitian besar bernama COSMOS, yang menunjukkan bahwa konsumsi suplemen flavonol kakao dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 27 persen.

Apakah cokelat termasuk makanan sehat?

Front view of chocolate pieces with chocolate shavings isolated on white background. Predominant colors are brown and white. DSRL high key studio photo taken with Canon EOS 5D Mk II and Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USMIlustrasi. Cokelat bisa dianggap sehat atau tidak, tergantung jenis dan porsinya. (Istockphoto/fcafotodigital)

Jadi, apakah cokelat itu termasuk makanan sehat atau tidak? Jawabannya bisa sehat, tapi tergantung jenis dan porsinya.

Hal yang perlu diingat bahwa manfaat baik cokelat berasal dari kakao, bukan dari gula atau lemak yang biasanya banyak terdapat pada cokelat manis.

Produk cokelat di pasaran sering kali sudah ditambah gula, susu, dan bahan lain sehingga kadar flavonolnya jauh berkurang.

Untuk mendapatkan manfaatnya, pilih cokelat hitam dengan kandungan kakao yang lebih tinggi. Konsumsinya juga tetap harus dibatasi karena cokelat tetap tinggi kalori.

Dengan memilih jenis cokelat yang tepat dan mengonsumsi dalam porsi wajar, cokelat bisa menjadi bagian dari pola makan yang lebih sehat, tanpa menghilangkan kenikmatannya.

(avd/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |