Joko Anwar Makin Yakin Garap Eksekutors Usai Pengepungan di Bukti Duri

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara Joko Anwar mengungkapkan semakin yakin untuk garap film baru berjudul Eksekutors. Rencana itu mencuat setelah sang sutradara sekaligus penulis naskah itu merilis film thriller Pengepungan di Bukit Duri.

Sutradara kawakan tersebut kemudian merasa semakin yakin untuk menggarap Eksekutors karena reaksi positif penonton terhadap Pengepungan di Bukit Duri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sambutan hangat buat Pengepungan di Bukit Duri bikin makin manteb buat bikin Eksekutors," ujar Joko Anwar via X/Twitter, Minggu (20/4).

Joko Anwar dan Studio produksinya, Come and See Pictures, belum mengonfirmasi Eksekutors menjadi proyek film panjang terbaru mereka. Informasi terkait film tersebut juga masih terbatas.

Namun, sutradara yang akrab disapa Jokan itu sempat membocorkan gambaran plot Eksekutors dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com.

Ia mengatakan Eksekutors mengisahkan sejumlah anak muda berada di suatu tempat untuk sebuah misi, yakni membunuh koruptor.

[Gambas:Video CNN]

"Suatu hari nanti, saya ingin membuat film tentang para anak-anak muda yang membunuhi koruptor, berjudul Eksekutors," ujar Joko Anwar, Kamis (17/4).

Niatan itu kembali disampaikan tahun ini. Ia sebelumnya sudah mengungkapkan rencana garap Eksekutors dalam beberapa waktu terakhir, termasuk 12 tahun lalu setelah Modus Anomali.

Pada September 2013, seperti diberitakan detikcom, Joko Anwar mengatakan ide garap Eksekutors muncul atas rasa 'muak' pada pemerintahan yang menurutnya banyak dihuni para politikus yang mementingkan golongannya sendiri.

"Judulnya Eksekutors. Cerita tentang anak muda yang membuhuh semua politikus," ucap Joko saat ditemui di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2013).

Niatan yang sama kini diungkapkan kembali. Wacana tersebut dilempar Joko Anwar ketika sang sutradara baru merilis Pengepungan di Bukit Duri.

Pengepungan di Bukit Duri mengisahkan dunia distopia Indonesia yang berada di ambang kehancuran imbas diskriminasi dan kebencian rasial.

Ceritanya mengikuti kehidupan seorang guru pengganti yang baru mengajar di SMA Duri Jakarta, sekolah yang selama ini dikenal karena murid-muridnya yang berandal dan sulit diatur.

Film ini dibintangi sederet aktor, seperti Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel.

Pengepungan di Bukit Duri menjadi film panjang ke-11 yang digarap Joko Anwar. Ia sebelumnya mengungkapkan butuh 17 tahun untuk memantapkan diri garap naskah film yang sudah ditulis sejak 2007 itu.

"Saya menunggu selama 17 tahun," kata Joko Anwar dalam jumpa media pada Oktober 2024. "Setelah 17 tahun menimbang-nimbang dan menajamkan skenarionya, saya merasa baru saat ini cukup dewasa untuk bisa membuat film ini,"

"Saya merasa kalau misalnya dibikin saat saya belum cukup dewasa, mungkin akan tidak sampai apa yang ingin saya sampaikan. Supaya lebih matang dan lebih dewasa (dulu)," tuturnya.

Per hari ketiga tayang, Pengepungan di Bukit Duri sudah mencetak 272.092 penonton. Film itu bersaing dengan deretan film Lebaran yang masih meramaikan bioskop, seperti Jumbo, Pabrik Gula, dan Komang.

(frl/chri)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |