Kamar Hotel Bekas P Diddy Disebut Bau dan Penuh Luberan Baby Oil

9 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sidang perkara kejahatan seksual yang dilakukan Sean 'Diddy' Combs atau P Diddy berlangsung hingga Kamis (22/5). Dalam dua pekan sidang, sedikitnya 16 orang telah dipanggil untuk bersaksi.

Salah satu yang baru bersaksi adalah Frederic Zemmour, manajer umum Hotel L'Ermitage di Beverly Hills, California. Ia bersaksi mengenai catatan setiap kali P Diddy menginap di hotel tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kesaksian Zemmour, ada satu situasi yang selalu ditemukan di kamar hotel tempat P Diddy menginap, yakni rusak dan berantakan. 

New York Post pada Kamis (22/5) memberitakan bahwa staf mencium bau tidak jelas dari kamar P Diddy, dengan seorang staf menggambarkan "aroma yang kuat" dalam catatan tersebut.

"Harap awasi di luar atau di lorong untuk menyemprotkan pengharum ruangan," catatan hotel tersebut yang turut menyebutkan bahwa P Diddy suka kamarnya "PANAS!"

[Gambas:Video CNN]

CNN pada 22 Mei juga memberitakan nama Sean Combs pertama kali tercatat sebagai tamu hotel itu pada Desember 2006, tapi artis itu kemudian menggunakan nama lain atau samaran, seperti Jackie Star, Frank White, Frank Black, dan Ryan Lopez.

Hotel selalu menemukan kamar yang ditempati P Diddy berlumuran baby oil "dalam jumlah berlebihan" serta bekas tumpahan lilin.

"Tolong minta US$1000 tambahan saat tamu (P Diddy) menginap untuk menutupi kerusakan kamar," bunyi catatan internal yang dibacakan dalam sidang.

Kondisi itu terungkap di pengadilan federal Manhattan, saat pendiri Bad Boy Records tersebut menghadapi dugaan perdagangan seks dan pemerasan yang berkaitan dengan hubungan seksnya yang bejat dan penuh pelumas.

Staf hotel pernah "menemukan endapan lilin dalam jumlah besar di karpet, di area ruang tamu, dan di meja samping tempat tidur di area kamar tidur," menurut catatan hotel tertanggal 10 Januari 2010, dan diperlihatkan kepada juri.

P Diddy dikenakan biaya tambahan US$500 untuk kerusakan tersebut menurut catatan tersebut.

Baby oil menjadi benda yang sudah berulang kali disebut dalam perkara P Diddy, mulai dari temuan polisi di kediaman rapper tersebut hingga persidangan, termasuk saat dijadikan bukti dan ditampilkan kepada juri.

Jaksa kini telah memanggil 16 saksi selama dua minggu. Sidang diperkirakan lanjut pada Selasa (27/5) setelah akhir pekan Memorial Day dengan kesaksian dari mantan direktur pemasaran P Diddy, Capricorn Clark, dan anggota LAPD dan LAFD.

Jaksa menyatakan bahwa P Diddy dan beberapa orang dalam lingkaran dekatnya menggunakan ancaman, kekerasan, narkoba, penyuapan, pembakaran, penculikan, dan kebohongan untuk memaksa orang lain ikut pesta seks.

Paksaan itu termasuk kepada mantan P Diddy, Cassie Ventura dan perempuan lain agar berpartisipasi pesta seks yang disebutnya Freak Offs dan ancaman untuk melindungi reputasi maestro musik tersebut.

(chri)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |