Kebakaran Apartemen Hong Kong, WNI ART Tewas Selamatkan Bayi Majikan

58 minutes ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Perempuan asal Indonesia, Erawati, menjadi salah satu dari 146 korban tewas kebakaran tujuh gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada Rabu (26/11).

Asisten rumah tangga berusia 37 tahun asal Malang itu ditemukan meninggal dunia dengan kondisi memeluk bayi majikannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasinya, bayinya masih selamat," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Tri Darmawan, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (29/11).

Tri juga memastikan Erawati terdaftar dalam Sistem Komputerisasi Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI).

Meski demikian, Tri mengaku pihaknya belum menerima informasi secara detil dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) maupun Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hongkong atas peristiwa yang terjadi.

[Gambas:Instagram]

Ia mengaku menerima kabar ada PMI asal Dampit yang menjadi korban kebakaran dari relawan PMI di Hongkong.

"Saya dapat informasi dari relawan PMI yang ada di Hong Kong. Tapi yang pasti pihak keluarga sudah dikabari," tuturnya.

Tri Darmawan menyebut pihaknya juga belum mengetahui bagaimana proses pemulangan jenazah korban. Namun, yang pasti proses pemulangan membutuhkan waktu karena berkaitan dengan kebijakan dua negara.

"Pastinya, ada proses otopsi dan lain sebagainya. Jadi butuh waktu," pungkasnya.

Berdasarkan pernyataan terbaru kementerian Luar Negeri RI, jumlah WNI yang meninggal dunia imbas kebakaran kompleks apartemen Hong Kong ini mencapai sembilan orang dan tiga WNI lainnya luka-luka per Minggu (30/11) malam.

Sementara itu, menurut data Konsulat Jenderal RI di Hong Kong terdapat sekitar 140 WNI yang tinggal dan bekerja di kompleks apartemen itu.

Seluruhnya merupakan PMI pekerja ART.

"Dari jumlah tersebut, 61 (enam puluh satu) orang diantaranya telah berhasil dikonfirmasi keberadaan dan kondisinya; termasuk WNI/PMI korban meninggal. Sementara itu, 79 (tujuh puluh sembilan) WNI/PMI lainnya masih terus diverifikasi keberadaan dan kondisinya," bunyi pernyataan KJRI Hong Kong.

Baca selengkapnya di sini.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |