Kisah Meri dan Boyle Lampaui Keterbatasan Lewat Alfability Menyapa

4 days ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Dua orang karyawan Alfamart yang juga merupakan penyandang tunarungu wicara, Meri Amelia (39) dan Boyle Fernando (37) mengunjungi kembali Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 01 Jakarta. Hadir untuk program Alfability Menyapa, mereka berbagi cerita tentang harapan dalam perjalanan hidup kepada siswa-siswi SLBN 01 Jakarta.

Meri mengakui, dirinya sempat khawatir terkait peluang bekerja. Kekuatiran itu semakin besar ketika ia berhenti dari pekerjaan sebelumnya. Namun, suatu hari tiba-tiba ia mendapat peluang baru.

"Saya ragu waktu itu. Apakah orang seperti saya bisa diterima bekerja di Alfamart," ujar Meri melalui juru bahasa isyarat di SLBN 01 Jakarta, Rabu (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, Meri telah bekerja sebagai karyawan gerai Alfamart selama 5 tahun. Pernyataan ini pun mendapat reaksi antusias dari sejumlah siswa.

"Di Alfamart, saya melayani konsumen dan menjalankan tugas seperti karyawan lainnya. Benefit yang saya dapatkan juga sama. Tidak ada perbedaan," tambah Meri.

Boyle menambah optimisme melalu gerak tangan dan ekspresinya, bercerita dengan diterjemahkan oleh juru bahasa isyarat. Sudah tiga tahun ia bekerja di Alfamart, menjadi pengalaman yang disebut sebagai perjalanan yang membuatnya merasa diterima.

"Saya nyaman bekerja di Alfamart. Teman-teman selalu mendukung. Kalau saya kesulitan, mereka membantu dengan cara yang bisa saya pahami," kata Boyle.

Alfamart(Foto: arsip Alfamart)

Alfability, Wujud Komitmen Inklusivitas Alfamart

Meri dan Boyle adalah dua dari ribuan teman disabilitas yang bekerja tanpa perbedaan di Alfamart. Menyambut momentum Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember, Alfamart terus memperkuat komitmen untuk membuka kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas, sekaligus memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai kemampuan masing-masing.

Melalui kegiatan Alfability Menyapa, Alfamart menghadirkan kisah-kisah inspiratif ke berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB). Program ini menjadi jembatan bagi para lulusan SLB yang berkarier di Alfamart untuk kembali ke sekolah asal dan berbagi pengalaman kepada adik-adik kelasnya.

Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu, menyebut bahwa kegiatan ini dirancang untuk menunjukkan bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama untuk berkembang, apa pun keterbatasannya.

"Alfability Menyapa hadir di 10 Sekolah Luar Biasa di 10 kota, membawa cerita para lulusan yang kini bekerja di Alfamart. Kami berharap kisah mereka dapat memotivasi para siswa bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk bersaing dan berkontribusi dalam dunia kerja," kata Sunu di tempat terpisah.

Pada periode 19-25 November 2025, Alfability Menyapa digelar di 10 kota, yakni Cilacap, Jakarta, Jambi, Jember, Luwu, Palembang, Parung, Semarang, Banjarmasin, dan Rembang.

Sunu menambahkan, rangkaian kunjungan ini menjadi perjalanan menuju puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember, sekaligus mempertegas bahwa inklusivitas bukan sekadar slogan bagi Alfamart, melainkan praktik yang nyata.

Program Alfability mulai dijalankan pada 2016. Mengambil kata 'ability' yang bermakna kemampuan, Alfability adalah program inklusi yang memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menunjukkan kemampuan dan potensi melalui Alfamart sebagai jembatan mewujudkannya.

Selama hampir satu dekade berjalan, program Alfability telah membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang. Hingga Oktober 2025, tercatat 1.129 penyandang disabilitas bekerja di Alfamart, dengan rincian 822 di gerai, 289 di pusat distribusi, dan 18 orang bekerja di kantor.

Kehadiran para tunagrahita, tunanetra, tunadaksa, tunaruwi, hingga tunarungu wicara di lingkungan kerja Alfamart yang inklusif memperlihatkan budaya perusahaan yang menghargai potensi setiap karyawan tanpa terkecuali.

Dengan perjalanan panjang tersebut, Alfamart berharap Alfability dapat terus menjadi ruang bagi teman disabilitas untuk menunjukkan kemampuan, membangun karier, dan berkontribusi secara lebih luas dalam dunia kerja.

Program Alfability juga memiliki agenda aksi sosial dari Alfamart berupa pemberian puluhan paket goodie bag berisi biskuit, susu, dan berbagai produk lainnya untuk para peserta.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |