Kisah Wali Kota New York Pertama, Ternyata Seorang Pedagang Bulu

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 09 Nov 2025 09:20 WIB

Dari seluruh kawasan yang ada di Amerika serikat, New York adalah kota pertama yang memiliki seorang wali kota. Dari seluruh kawasan yang ada di Amerika serikat, New York adalah kota pertama yang memiliki seorang wali kota. (Foto: REUTERS/Kylie Cooper)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kota New York, Amerika Serikat, menjadi sorotan setelah politikus Partai Demokrat, Zohran Mamdani, mencetak sejarah sebagai Muslim pertama yang memimpin kota tersebut.

Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York mengalahkan dua kandidat dari Partai Republik dan independen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut media AS, pemilihan wali kota New York kali ini menjadi yang paling disorot dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan jumlah pemilih juga menjadi yang terbanyak selama beberapa dekade terakhir.

Berikut sejumlah fakta menarik yang tak banyak diketahui tentang pusat bisnis yang kerap disebut 'city that never sleeps' ini.

Sejarah Kota New York Amerika Serikat terbilang unik. Kota ini sudah dihuni banyak pedagang terutama Inggris dan Belanda. Namun komunitas lokal yaitu orang-orang Indian sudah lama menetap di sana.

Dari seluruh kawasan yang ada di Amerika serikat, New York adalah yang pertama memiliki seorang wali kota. Wali kota pertama adalah Thomas Willet. Ia lahir di Norfolk, Inggris pada 1610.

Ia tiba di Koloni Plymouth, koloni pertama orang Inggris di AS, pada tahun 1629 dan diangkat oleh Gubernur Richard Nicolls sebagai wali kota pada 1665 karena berbagai alasan.

Salah satu alasan pengangkatannya adalah karena ia fasih berbahasa Belanda dan mengerti bahasa lokal (suku-suku Indian) seperti dikutip dari situs rampagelaw.com.

Maklum, saat itu banyak orang Belanda yang tinggal di sana sehingga namanya pun New Amsterdam. Mereka adalah para pedagang bulu yang tergabung dalam Perusahan Dagang Belanda (VOC).

Bukan hanya bahasa Belanda, Willet juga mengerti bahasa lokal yang dihuni oleh bangsa Indian. Karena kemampuannya itu, Willett sering mendampingi rombongan negosiasi yang sukses ke utara menuju Iroquois untuk mengamankan hubungan baik yang telah dijalin Indian Iroquois dengan Belanda bagi Inggris.

Willet sendiri adalah seorang pedagang bulu. Pada tahun 1600-an memang banyak orang Eropa tiba di Amerika untuk mencari bulu binatang sebagai bahan utama pembuatan perkaaksa atau pakaian.

Menurut situs economic historian association, orang Indian akan memperdagangkan bulu binatang kecil, seperti cerpelai, untuk pisau dan produk berbasis besi lainnya, atau untuk tekstil.

Pertukaran pada awalnya bersifat serampangan dan baru pada akhir abad keenam belas, ketika mengenakan topi berang-berang menjadi mode, perusahaan-perusahaan didirikan yang secara eksklusif berurusan dengan bulu.

Bulu berkualitas tinggi hanya tersedia di tempat-tempat yang musim dinginnya parah, sehingga perdagangan terjadi terutama di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Kanada, meskipun beberapa aktivitas terjadi lebih jauh ke selatan di sepanjang Sungai Mississippi dan di Pegunungan Rocky.

(imf/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |