Lapisan Es Dunia Mencair Kian Parah, Pesisir Makin Terancam

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah studi baru mengungkap tingkat pencairan es kutub semakin mengkhawatirkan. Hal ini dapat berujung bencana bagi wilayah-wilayah pesisir di berbagai belahan dunia.

Sekelompok ilmuwan internasional berusaha menentukan batas aman pemanasan global untuk kelangsungan hidup lapisan es di Greenland dan Antartika. Mereka meneliti berbagai studi yang mengambil data dari satelit, model iklim dan bukti dari masa lalu, mulai dari inti es, sedimen laut dalam dan bahkan DNA gurita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan para peneliti memberikan gambaran yang mengerikan pada nasib dunia kelak.

Sejumlah negara di dunia, lewat Paris Agreement, sebetulnya berjanji untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri untuk mencegah dampak perubahan iklim yang parah. Namun, batas ini semakin jauh dari jangkauan dengan dunia saat ini bergerak untuk mencapai 2,9 derajat pemanasan pada 2100.

Temuan paling mengkhawatirkan dari penelitian terbaru ini adalah kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius kemungkinan tidak cukup untuk menyelamatkan lapisan es.

Artinya, jika dunia bisa mempertahankan tingkat pemanasan saat ini, yaitu 1,2 derajat, hal itu masih dapat memicu mundurnya lapisan es dengan cepat dan kenaikan permukaan air laut yang dahsyat.

Lapisan es Greenland dan Antartika menyimpan air tawar yang cukup untuk menaikkan permukaan laut global sekitar 65 meter. Skenario ini tidak mungkin terjadi, tetapi harus diketahui untuk memahami risikonya.

Sejak tahun 1990-an, jumlah es yang hilang meningkat empat kali lipat. Saat ini lapisan es kehilangan sekitar 370 miliar ton per tahun.

Mencairnya lapisan es merupakan kontributor dominan terhadap kenaikan permukaan air laut dan laju kenaikan permukaan air laut tahunan telah meningkat dua kali lipat selama 30 tahun terakhir.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 1,5 derajat pemanasan terlalu tinggi untuk mencegah mundurnya lapisan es secara cepat yang tidak dapat diubah dalam rentang waktu manusia, dan dunia harus bersiap untuk kenaikan permukaan laut beberapa meter selama beberapa abad mendatang.

"Anda tidak memperlambat kenaikan permukaan laut pada angka 1,5, pada kenyataannya, Anda melihat akselerasi yang cukup cepat," kata Chris Stokes, penulis studi dan ahli glasiologi di Durham University, dikutip dari CNN, Selasa (20/5).

Temuan ini menunjukkan ancaman eksistensial bagi populasi pesisir dunia. Sekitar 230 juta orang tinggal kurang dari 1 meter di atas permukaan laut, sehingga perubahan kecil dalam jumlah es yang tersimpan di lapisan es dapat garis pantai global. Hal ini tentu akan membuat ratusan juta orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan kerusakan yang melampaui batas adaptasi.

Studi yang diterbitkan pada Selasa (20/5) di jurnal Communications Earth and Environment ini menyebut laut bisa naik 10 sentimeter per tahun pada akhir abad ini.

Pada tingkat ini, yang setara dengan 1 meter per abad, akan terjadi migrasi besar-besaran yang dilakukan masyarakat pesisir.

"Anda akan melihat migrasi daratan besar-besaran dalam skala yang belum pernah kita saksikan sejak peradaban modern," kata Jonathan Bamber, penulis studi dan ahli glasiologi di University of Bristol.

Masih ada ketidakpastian yang sangat besar mengenai di mana titik kritis berada. Cara perubahan iklim berlangsung tidak linier dan tidak jelas kapan tepatnya pemanasan dapat memicu kemunduran yang cepat dan bahkan kehancuran.

Yang sangat memprihatinkan, kata para penulis studi, adalah bahwa perkiraan terbaik ambang batas suhu aman untuk menyelamatkan lapisan es terus menurun seiring dengan semakin baiknya pemahaman para ilmuwan tentang kerentanan mereka terhadap perubahan iklim.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa suhu perlu mencapai sekitar 3 derajat pemanasan untuk menggoyahkan lapisan es di Greenland, tetapi perkiraan dalam studi terbaru ini menunjukkan bahwa hanya perlu sekitar 1,5 derajat.

Dengan demikian, studi ini menyimpulkan bahwa untuk menghindari runtuhnya salah satu lapisan es dengan cepat berarti membatasi pemanasan global mendekati 1 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

(lom/dmi)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |