Ramdani Bur
, Jurnalis-Senin, 12 Mei 2025 |15:43 WIB
Layanan Haji 2025 Makin Mentereng: Gunakan Sistem Syarikah, Jamaah Jadi Fokus Utama (Ramdani Bur)
MAKKAH - Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menggunakan skema berbasis syarikah di Makkah, Arab Saudi. Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah haji asal Tanah Air.
1. Kualitas Pelayanan Jamaah Haji Semakin Meningkat
"Perubahan sistem ini bertujuan memastikan setiap jamaah haji Indonesia mendapatkan layanan yang lebih terstruktur, profesional, dan optimal," kata Ketua PPIH 2025, Muchlis Hanafi, di Makkah, Minggu 11 Mei 2025.
Penggunaan sistem syarikah ini sempat membuat bingung jamaah haji asal Indonesia. Sebab, efek adanya sistem ini, jamaah yang berasal dari kloter sama belum tentu ditempatkan di hotel yang sama di Makkah.
Alhasil, istilah “kloter campuran” pun muncul efek adanya keterlambatan visa, perubahan manifes, dan sinkronisasi data. Meski begitu, PPIH memastikan jamaah tetap mendapatkan layanan terbaik.
“Penempatan hotel di Madinah tetap mengacu pada susunan kloter demi kenyamanan jemaah, meski ini menjadi tantangan bagi syarikah dalam pemberian layanan,” tegas Muchlis Hanafi.
"Sementara untuk penempatan hotel di Makkah berdasarkan syarikah. Ini juga berlaku dalam layanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna)," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) ini.
Memasuki hari ke-11 operasional haji, berbagai layanan seperti akomodasi, konsumsi, transportasi, distribusi Kartu Nusuk dan bimbingan ibadah berjalan lancar.