Mengenal Mabit di Muzdalifah dan Mina dalam Rangkaian Puncak Haji

1 day ago 3

Mengenal Mabit di Muzdalifah dan Mina dalam Rangkaian Puncak Haji

Mina salah satu lokasi jamaah haji melakukan mabit. (Foto: MCH 2025)

MAKKAH Wukuf di Arafah akan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025. Setelah wukuf, ada beberapa rangkaian puncak haji seperti Mabit di Muzdalifah dan Mina yang dijalani jamaah haji. Sesual jadwal, Mabit di Muzdalifah akan jatuh pada 10 hingga 13 Dzulhijjah malam Waktu Arab Saudi (WAS) atau 6-9 Juni 2025.

Lantas, apa yang dimaksud Mabit di Muzdalifah dan Mina? Musytasyar Dini PPIH Arab Saudi, KH. M. Ulinnuha memberi penjelasan soal Muzdalifah dan Mina.

1. Mabit di Muzdalifah

 MCH/Okezone) Momen Jamaah haji melakukan Mabit di Muzdalifah. (Foto: MCH/Okezone)

Mabit (menginap) di Muzdalifah merupakan salah satu rangkaian wajib haji. Seperti yang disinggung di atas, Mabit di Muzdalifah dijalankan jamaah setelah menunaikan wukuf di Arafah.

"Pada Kamis, 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijjah, jamaah haji akan wukuf di Arafah. Kemudian malam tanggal 10 Dzulhijjah, seluruh jamaah akan bergerak ke Muzdalifah untuk Mabit (menginap)," kata KH Ulinnuha di Makkah pada Sabtu, (31/5/2025).

Hal ini sejalan dengan firman Allah:

فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَٰتٍ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ عِندَ ٱلْمَشْعَرِ ٱلْحَرَامِ

Artinya, "Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam" (QS. Al-Baqarah: 198).

Masy’aril Haram yang dimaksud di sini adalah Muzdalifah. Muzdalifah secara bahasa berarti Izdilaf yang artinya ijtima’, yaitu berkumpul. Kesimpulannya, kata Muzdalifah itu artinya at-tajammu' atau al-iltiqa, berkumpul atau bertemu.

Jika dilihat jauh ke belakang, Muzdalifah adalah tempat bertemunya Siti Hawa dan Nabi Adam setelah berpisah ratusan tahun. Peristiwa di atas kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji.

"Ini berdasarkan Firman Allah SWT dan apa yang ditunaikan oleh Rasulullah saw ketika menunaikan haji wada'," kata KH Ulinnuha.

Saat Nabi Muhammad Saw tiba di Muzdalifah, beliau meminta Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW menjalankan salat jama maghrib dan isya.

Dimulai dari peristiwa di atas, mayoritas ulama menilai Mabit di Muzdalifah sebagai hal waib. Bagi yang tidak menjalani Mabit di Muzdalifah, wajib membayar dam.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |