Mengenal Pampering, Tren Me Time untuk Wanita Pasca-Melahirkan

8 hours ago 4

Mengenal <i>Pampering</i>, Tren <i>Me Time</i> untuk Wanita Pasca-Melahirkan

Pampering, Tren Me Time untuk Wanita Pasca Melahirkan. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Momen pasca melahirkan merupakan waktu penting bagi ibu untuk memulihkan fisik, mental, dan emosinya, termasuk dengan memberikan waktu untuk pampering atau perawatan diri.

Pampering pasca melahirkan kini menjadi tren yang semakin populer di Indonesia. Banyak ibu baru yang menyadari pentingnya perawatan diri setelah melahirkan untuk mendukung pemulihan fisik dan mental.​

Psikolog dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, Joice Novita Kristianto, mengingatkan bahwa pampering bukan sekadar kemewahan, tapi kebutuhan psikologis. 

“Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Ditambah rasa lelah, kurang tidur, dan tekanan emosional, bisa memicu baby blues hingga depresi pasca melahirkan. Itulah mengapa self-care dalam bentuk pampering perlu diprioritaskan,” jelas Joice, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Joice, banyak ibu yang merasa bersalah saat ingin merawat diri sendiri setelah melahirkan. Padahal, me time dan pampering justru membantu menjaga kestabilan emosi, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuat ibu lebih siap menjalani peran barunya.

“Pampering bisa berarti relaksasi sederhana, tidur berkualitas, perawatan kulit, atau konsultasi dengan psikolog. Yang terpenting adalah menciptakan ruang untuk ibu merasa nyaman, dihargai, dan kembali terhubung dengan dirinya,” tambahnya.

Setelah sembilan bulan mengandung dan melewati persalinan, para ibu berhak mendapat perhatian dan perawatan terbaik, secara fisik maupun emosional. 

Misalnya, melalui dukungan profesional dari Klinik Psikologi dan layanan pampering dari Paket Melahirkan Premium di Bethsaida Hospital Gading Serpong. Setiap wanita bisa merasa dihargai sepenuhnya dalam fase awal kehidupannya sebagai ibu.

“Setiap ibu punya kisah dan tantangan sendiri. Kami hadir bukan untuk menghakimi, tapi untuk mendampingi dengan pendekatan yang hangat dan penuh empati,” kata Joice.

Peran ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak sangat penting bagi seorang ibu, agar ia memiliki waktu untuk merawat dirinya sendiri. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah seperti berbagi tugas dalam merawat bayi (ayah menemani bayi saat terbangun di malam hari), membantu mencuci botol dan pakaian bayi, membantu mengganti popok dan memandikan bayi, serta hal lainnya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |