Menhut: Penyuluh Kehutanan Ujung Tombak Bagi Kebijakan Pemerintah

4 hours ago 1

MAKASSAR - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyebut bahwa penyuluh kehutanan merupakan ujung tombak bagi kebijakan pemerintah. Hal ini dikatakan Menhut ketika berdialog dengan sejumlah penyuluh kehutanan KDHT Tabo-tabo di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/5/2025).

"Penyuluh kehutanan membanggakan dan sangat penting perannya. Penyuluh bagi saya adalah ujung tombak kebijakan pemerintah seideal apapun policy yang diputuskan yang diambil di pusat, Jakarta, tidak akan ada arti apa-apa tanpa adanya penyuluh," kata Menhut.

Ia menuturkan, para penyuluh perlu memiliki beberapa kualifikasi. Salah satunya, penyuluh perlu memiliki kesadaran pentingnya pengetahuan dan terus belajar hal-hal baru.  

"Bagaimana mau menyuluh kalau pengetahuannya masih sepotong-sepotong," ujarnya. 

Menhut menyebut, para penyuluh juga perlu memformulasikan dan mengevaluasi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kondisi di masyarakat. Menurutnya, hal ini lantaran para penyuluhlah yang kerap berhubungan langsung dengan masyarakat.

"Tanggung jawab bapak sekalian menjadi lebih krussial lagi tidak hanya menjadi perpanjangan tangan atau menjadi lidahnya untuk kebijakan, tapi bapak ibu sekalian juga harus formulasikan mengevaluasi tadi dikatakan dan kemudian menjadi rekomendasi apa yang harus diperbaiki, misalnya ini tidak boleh terjadi lagi, kebijakan ini tidak relevan tidak efisien karena tidak ada gunanya," tuturnya.

"Berani mengatakan itu, bagaimana lalu apa alternatifnya bapak ibu juga bisa sampaikan, apa yang menjadi rekomendasi," kata dia melanjutkan. 

Menhut lantas mengucapkan terimakasih kepada para penyuluh kehutanan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi dan komitmen. 

Sebagai informasi, KHDTK Tabo-tabo ini masuk pada wilayah kerja BP2SDM Wilayah VI dengan Luas kawasan 601, 26 ha dan Ketinggian 60 - 500 mdpl.

KHDTK Tabo-tabo merupakan KHDTK yang sudah menerapkan Spatial Monitoring And Reporting Tool (SMART) dan Sistem Informasi Manajemen Penyuluh (SIMLUH). Selain itu, KHDTK Tabo-tabo ini merupakan salah satu KHDTK yang juga memproduksi gula semut dari nira aren, aren tersebut tumbuh alami di hutan dengan luas 2,2 ha (± 500 individu).
 

(Khafid Mardiyansyah)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |