Pertamina Patra Niaga Dukung Asta Cita Lewat Inovasi dan Pemberdayaan

13 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelaksanaan program Asta Cita Pemerintah melalui langkah nyata di bidang ketahanan energi, inovasi energi hijau, dan penguatan ketahanan pangan masyarakat.

Dalam satu tahun terakhir, perusahaan menghadirkan berbagai inisiatif yang berfokus pada pemerataan energi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Program tersebut mencakup penguatan distribusi energi hingga wilayah pelosok, pengembangan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95 dan Sustainable Aviation Fuel (SAF), serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial (CSR) di bidang ketahanan pangan.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyampaikan bahwa seluruh langkah tersebut merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap arah pembangunan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung visi besar pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan kemandirian pangan. Melalui penguatan koperasi desa, inovasi bahan bakar hijau, dan program CSR yang menyentuh masyarakat, kami ingin memastikan energi tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga menyejahterakan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/10).

Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah keterlibatan Pertamina Patra Niaga dalam Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Program ini mendorong kemandirian energi di tingkat desa dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam distribusi dan pengelolaan energi.

PertaminaIlustrasi. (Foto: Arsip Pertamina Patra Niaga)

Melalui KDMP, masyarakat menjadi bagian dari rantai pasok energi dan pelaku ekonomi yang mandiri, sejalan dengan semangat Asta Cita untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Dampak program ini dirasakan oleh masyarakat, seperti di Kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok. Melalui KDMP, warga dapat membeli LPG dengan harga sesuai ketentuan dan akses yang lebih mudah.

Salah satu warga, Rubiah, menyampaikan bahwa keberadaan KDMP membantu kebutuhan energi rumah tangga.

"Alhamdulillah, bermanfaat sekali. Harganya terjangkau, tempatnya dekat, jadi saya dan warga sekitar tidak perlu repot lagi. LPG 3 Kg di KDMP selalu tersedia untuk kami," ucap dia.

Di samping memperluas akses energi, Pertamina Patra Niaga juga berinovasi menghadirkan produk energi ramah lingkungan. Produk ini membantu mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi mesin kendaraan.

Mars Ega menyebutkan, salah satu inovasi ini adalah Pertamax Green 95, bahan bakar dengan campuran 5% bioetanol dari sumber daya nabati, yang telah dipasarkan di 163 SPBU di Pulau Jawa dan terus mengalami peningkatan penjualan.

PertaminaIlustrasi. (Foto: Arsip Pertamina Patra Niaga)

Untuk sektor aviasi, Pertamina Patra Niaga mengembangkan Pertamina SAF, bahan bakar terbarukan yang dihasilkan dari minyak jelantah. Inovasi ini menjadi langkah penting menuju penerbangan berkelanjutan dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

"Selain mengurangi emisi, SAF membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat dan memperkuat kemandirian energi Indonesia di sektor aviasi," imbuhnya.

Kedua inovasi tersebut mendukung pelaksanaan Asta Cita poin keempat, yaitu mempercepat hilirisasi industri dan pengembangan energi hijau.

Di luar sektor energi, Pertamina Patra Niaga juga menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.

Program ini mencakup kegiatan seperti Uma Palak Lestari, Kampung Pangan Berseri, dan Pekarangan Pangan Lestari di 25 lokasi, yang telah memberikan manfaat bagi lebih dari 11.000 jiwa.

Program TJSL berkontribusi terhadap penurunan risiko gagal panen hingga 80% di daerah rawan kekeringan, serta mendorong pengembangan urban farming, bioflok, dan agrowisata yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Selain itu, lebih dari 90 ton limbah telah diolah menjadi produk bernilai, sementara pemanfaatan energi terbarukan seperti PLTS, biogas, dan biodigester di delapan wilayah mampu menyerap lebih dari 5 ton karbon dioksida per tahun.

Dari sisi sosial ekonomi, program ini meningkatkan pendapatan kolektif masyarakat hingga Rp450 juta per bulan dan membentuk lebih dari 30 kelompok tani serta UMKM perempuan berdaya.

Mars Ega menambahkan bahwa energi dan pangan merupakan dua fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh dan berdaulat.

"Dengan kolaborasi bersama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Pertamina Patra Niaga siap terus menghadirkan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia", pungkas dia.

(rir)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |