Pilihan Saham Ciamik yang Bisa Dilirik Pekan Ini

7 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 66,36 poin atau naik 0,94 persen ke level 7.106 pada Jumat (16/5) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,93 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,75 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali. Tak heran, performa indeks menguat hingga 2,60 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 14 April sampai dengan 16 Mei 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup pada zona positif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 3,82 persen dari Rp11.865 triliun menjadi Rp12.318 triliun pada penutupan pekan lalu.

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian pun mengalami peningkatan 22,46 persen dari 24,52 miliar menjadi 30,02 miliar lembar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian pun turut mengalami kenaikan sebesar 24,52 persen dari Rp13,32 triliun menjadi Rp16,59 triliun.

Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami peningkatan yakni sebesar 9,98 persen dari 1,29 juta kali transaksi menjadi 1,42 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp528,29 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp48,80 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (16/5).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pada awal pekan ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran support 7.010 dan resistance 7.170.

Menurutnya, ada beberapa sentimen yang dinilai akan memengaruhi pasar. Pertama, sentimen eksternal.

Oktavianus melihat rilis data produksi industri dari China untuk April 2025 diperkirakan tumbuh lebih lambat, sekitar 6,2 persen (year on year/yoy).

Perlambatan ini, menurutnya, bisa berdampak pada penurunan permintaan energi dan berkurangnya aktivitas ekonomi global, yang pada akhirnya turut mempengaruhi pasar saham.

Kedua, sentimen komoditas. Menurutnya, harga emas cenderung melemah seiring dengan meredanya ketegangan tarif antara AS dan China.

"Hal ini berpotensi memberi tekanan negatif pada saham-saham yang berkaitan dengan emas, terutama dalam jangka pendek," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (18/5).

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup menguat 7,66 persen ke posisi 6.675 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BREN dapat menyentuh level 7.400 pada pekan ini.

Kedua, saham Adaro Minerals Indonesia atau ADMR yang ditutup menguat 5,56 persen ke posisi 950 pekan lalu.

Oktavianus memproyeksi ADRM dapat menyentuh level 1.050 pada pekan ini.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG untuk sepekan ini masih berpeluang menguat, dengan pergerakan di kisaran support 6.970 dan resistance 7.196.

Herditya mengatakan ada beberapa faktor yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan pasar. Pertama, rilis data suku bunga.

Menurutnya, investor kemungkinan akan mencermati pengumuman suku bunga acuan dari China dan Indonesia, yang bisa memberikan arah baru bagi pasar.

Kedua, potensi dana asing masuk. Ia memperkirakan IHSG masih berpotensi menerima aliran dana asing, yang bisa menopang penguatan indeks.

"Ketiga, penguatan harga emas dan minyak mentah juga bisa menjadi perhatian investor, karena dapat mendorong kinerja saham-saham di sektor terkait," ujarnya.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham BFI Finance atau BFIN yang ditutup menguat 0,56 persen ke level 905 pekan lalu.

Ia memproyeksi BFIN dapat menyentuh level 955 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham Cimory atau CMRY yang ditutup menguat 0,22 persen ke posisi 4.500 pekan lalu. Ia memproyeksi CMRY dapat menyentuh level 4.870 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham Bank Syariah Indonesia atau BRIS yang ditutup di level 2.870 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BRIS bisa menyentuh level 3.140 pada pekan ini.

[Gambas:Video CNN]

(sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |