Punya Luka di Kaki Tak Kunjung Sembuh? Waspada Diabetic Foot!

5 hours ago 1

Punya Luka di Kaki Tak Kunjung Sembuh? Waspada Diabetic Foot!

Punya Luka di Kaki Tak Kunjung Sembuh? Waspada Diabetic Foot! (Foto: Freepik)

JAKARTA - Luka kecil di kaki sering kali dianggap sepele. Bagi penderita diabetes, luka sekecil apa pun bisa menjadi awal dari komplikasi serius yang disebut Diabetic Foot. 

Kondisi ini bukan hanya memperlambat penyembuhan, tapi bisa berujung pada infeksi berat hingga amputasi jika tidak segera ditangani.

Lantas apa itu Diabetic Foot? Berikut ulasannya, melansir dari keterangan tertulis Bethsaida Hospital Gading Serpong, Rabu (14/5/2025).

Diabetic Foot adalah salah satu komplikasi kronis dari diabetes melitus, yang terjadi ketika kadar gula darah tinggi merusak saraf (neuropati) dan pembuluh darah, terutama di area kaki. 

Akibatnya, luka yang semula kecil bisa tidak terasa, tidak sembuh, lalu berkembang menjadi infeksi yang berbahaya.

Menurut Dokter Spesialis Bedah, dr. Sendi Kurnia Tantinius, Diabetic Foot merupakan hasil kombinasi dari kerusakan saraf (neuropati) yang membuat kaki mati rasa, gangguan sirkulasi darah yang menghambat penyembuhan, infeksi yang cepat menyebar jika tidak ditangani, dan tekanan atau gesekan akibat alas kaki yang tidak sesuai.

Kenali Gejalanya Sejak Dini

Banyak penderita diabetes tidak menyadari tanda-tanda awal diabetic foot karena gejalanya kerap diabaikan. Berikut beberapa gejala yang harus diwaspadai:
* Kesemutan atau mati rasa pada kaki,
* Nyeri yang tidak biasa,
* Luka kecil yang tidak sembuh-sembuh,
* Kulit kaki tampak menghitam atau berubah warna,
* Kaki bengkak atau terasa panas.

Gejala-gejala ini bisa muncul secara bertahap dan sering tidak menimbulkan rasa sakit karena saraf di kaki sudah rusak. Inilah mengapa deteksi dini sangat penting.


Tahapan Diabetic Foot: Semakin Tinggi, Semakin Bahaya

Kondisi diabetic foot berkembang dalam beberapa derajat:
* Derajat 0: Kaki terlihat normal, tapi sudah berisiko karena diabetes.
* Derajat 1–2: Luka ringan di permukaan kulit.
* Derajat 3: Luka terinfeksi, bahkan bisa sampai ke tulang (osteomyelitis).
* Derajat 4–5: Kerusakan jaringan parah, sering kali harus diatasi dengan amputasi.
* Makin cepat ditangani, makin besar kemungkinan kaki bisa diselamatkan.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |