Purbaya Tegaskan Data Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen Bukan Manipulasi

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12 persen pada kuartal II/2025 bukan hasil manipulasi Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurutnya, data yang sajikan BPS memang mencerminkan ekonomi Indonesia. Ia justru mengatakan pihak yang meragukan data tersebut tidak mengerti soal ekonomi.

"Sebagian dari Anda anggap angka ini salah, 5,12 persen katanya lima tambah dua tambah satu (jadi) 8 (persen). Sebenarnya bukan itu. Triwulan kedua angkanya memang seperti itu, tidak ada manipulasi BPS. Kalau yang nyangka-nyangka itu ekonominya enggak berapa ngerti," kata Purbaya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,12 persen karena laju pertumbuhan peredaran uang yang cukup kencang. Dengan demikian, mendorong belanja konsumen tumbuh kuat.

"Jadi lihat juga suplai uang pada waktu itu seperti apa," kata Purbaya.

Lebih lanjut, Purbaya mengatakan pertumbuhan ekonomi 5,12 persen mencerminkan ekonomi domestik yang terjaga. Ekonomi domestik ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tangguh, investasi yang meningkat, dan ekspor yang tetap kuat.

Kendati demikian, ia mengatakan ekonomi domestik masih dibayangi risiko global, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Dinamika global masih jadi faktor risiko yang harus terus dipantau dan dimitigasi.

"Indeks ketidakpastian kebijakan global dalam tren menurun sejak April tahun lalu. Namun masih harus terus diwaspadai karena dinamika kebijakan tarif resiprokal AS masih sangat tinggi terutama dengan Tiongkok," imbuhnya.

Sebelumnya, BPS mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen (yoy) pada kuartal II 2025. Ekonomi RI berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2025 atas dasar harga berlaku adalah Rp5.947 triliun dan atas dasar harga konstan Rp3.396,3 triliun.

Pertumbuhan itu setara 4,04 persen jika dibandingkan kuartal I 2025. Pada kuartal pertama 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 persen (yoy).

Data itu diragukan sejumlah ekonom, termasuk ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda. Ia menilai data itu janggal karena pertumbuhan ekonomi kuartal II lebih tinggi dibanding kuartal I yang mempunyai momentum Lebaran.

"Pengumuman pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 penuh kejanggalan dan tanda tanya publik. Saya tidak percaya dengan data yang disampaikan (BPS) mewakili kondisi ekonomi yang sebenarnya," kata Nailul kepada detikcom, Selasa (5/8/2025).

[Gambas:Video CNN]

(fby/dhf)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |