Raja Mataram Hukum Pejabat Tingginya Akibat Tak Ikut Membangun Istana

1 day ago 3

Raja Mataram Hukum Pejabat Tingginya Akibat Tak Ikut Membangun Istana

Raja Mataram Hukum Pejabat Tingginya Akibat Tak Ikut Membangun Istana (Foto Ilustrasi: Freepik)

PEMBANGUNAN Istana Mataram baru di bawah kekuasaan Sultan Amungkarat I memicu korban dari kalangan pejabat. Saat itu memang Sang Sultan tengah dalam ambisinya menyelesaikan proyek ambisius membangun istana megah dengan melibatkan pejabat istana dan masyarakat.

Bahkan konon karena fokusnya membangun istana itu sang raja sampai tidak boleh ditemui dan mengalami kesibukan tinggi. Sang raja konon sampai tidak dapat menerima tamu dari petinggi istana dan beberapa daerah lain ketika berkunjung. 

Sementara para petinggi yang tidak mau berpartisipasi dalam pembangunan Istana Plered, Sultan Amangkurat I akan memberikan hukuman. Hukuman itu dicatatkan oleh utusan Belanda Winrick Kieft ketika ia tiba di keraton Mataram pada 21 November 1655. Sebagaimana dikutip dari "Disintegrasi Mataram : Dibawah Mangkurat I", para pejabat istana ini sempat diberikan hukuman diikat dan dibaringkan di paseban. 

Setelah itu mereka juga dijemur di bawah teriknya panas matahari. Hal ini pula yang membuat para petinggi dan pejabat Mataram bahkan juga konon tak sempat menemui para tamu yang datang karena juga disibukkan dengan proses pembangunan Istana Plered. 

Pendirian keraton baru itu terus dikebut kendati memerlukan waktu yang cukup lama. Catatan pada berita Belanda menyebutkan tinggi keraton mencapai 5 depa dan tebalnya mencapai 2 depa. Jika dikalkulasikan 1 depa sekitar 1,829 meter maka total tinggi tembok keraton mencapai 9,145 meter dengan tebal mencapai 3,5 meter lebih. 

Bahkan konon Sultan Amangkurat I masih meminta agar tembok yang dibangun ditambahkan suatu perisai di atasnya setinggi dada. Banyaknya bahan yang diperlukan membuat setiap hari pejabat kerajaan selalu melakukan pembicaraan untuk proses pembangunan ini. 

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |